Sukses

Kabut Asap Pekat, Pesawat dari Kuala Lumpur Berputar-putar di Langit Palembang

Pesawat Air Asia dari Kuala Lumpur gagal mendarat ke Bandara Internasional SMB II Palembang karena kabut asap yang tebal.

Liputan6.com, Palembang - Kabut asap kembali pekat di Kota Palembang, Sumatera Selatan, sejak Senin (23/9/2019) pagi. Bahkan, beberapa penerbangan harus ditunda di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.

Dari jadwal kedatangan dan keberangkatan pesawat di SMB II Palembang pada pagi hari, ada salah satu jadwal kedatangan pesawat yang tertunda karena kabut asap.

Pesawat Air Asia yang berangkat dari Kuala Lumpur Malaysia sekitar pukul 06.00 WIB, dijadwalkan akan mendarat di Bandara Internasional SMB II Palembang sekitar pukul 09.00 WIB.

Namun karena kabut asap pekat, pesawat Air Asia sulit untuk mendarat dan berputar-putar di langit Bandara Internasional SMB II Palembang selama 18 menit. Karena jarak pandang tidak memungkinkan untuk landing, pesawat Air Asia akhirnya mengalihkan pendaratan ke Bandara Udara Internasional Senai, di Johor Bahru Malaysia.

Jenderal Manager AirNav Indonesia Kepala Cabang (Kacab) Palembang Ari Subandrio mengatakan, gagalnya pesawat Air Asia mendarat ke Bandara Internasional SMB II Palembang karena jarak pandang belum memenuhi persyaratan pendaratan.

"Pesawat berputar selama 18 menit dan dialihkan (mendarat) ke Johor Bahru. Tapi tadi (dari Johor Bahru) sudah landing ke sini (Bandara Internasional SMB II Palembang ) pukul 10.33 WIB menggunakan pesawat yang sama," ujarnya saat diwawancarai di kantor Airnav Indonesia Cabang Palembang.

Dia mengakui, seharusnya jadwal kedatangan pesawat Air Asia dari Kuala Lumpur ke Palembang pada pagi hari. Saat ini, pesawat Air Asia tersebut sudah terbang lagi ke Kuala Lumpur.

Kabut asap pekat juga mengganggu enam jadwal keberangkatan pesawat domestik dari Bandara Udara SMB II Palembang. Rute keberangkatan yang terlambat yaitu ke Batam, Cengkareng, Pangkal Pinang, dan Bengkulu.

Sedangkan, jadwal kedatangan pesawat domestik yang tertunda karena kabut asap ada tujuh penerbangan, yaitu dari Batam, Pangkal Pinang, Cengkareng, dan Pekanbaru ke Kota Palembang.

Penerbangan yang terkait dampak asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla), harus menyesuaikan jarak pandang. Jika sudah memenuhi persyaratan jarak pandang, penerbangan baru bisa beroperasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kabut Asap Ganggu Penerbangan

"Asap yang terkait dengan karhutla berdampak pada pelayanan navigasi penerbangan dimulai pukul 05.30 WIB. Delay penerbangan dan kedatangan pesawat karena jarak pandang kurang dari 800 meter. Sempat kondisi (jarak pandang) di angka 300 meter," ujarnya.

Namun, jarak pandang yang mengganggu jadwal penerbangan dan kedatangan pesawat cukup fruktuatif pada waktu yang berbeda. Dia memastikan, minimal jarak pandang sesuai ketentuan yaitu 800 meter, agar pesawat bisa beroperasi.

"Jarak pandang dinamis, bahkan saat tertentu rata-rata turun dan memburuk, namun kembali lagi bagus. Tergantung embusan angin, jika lumayan besar, jarak pandang akan membaik," katanya.

Airnav Indonesia Cabang Palembang memberitahu kondisi cuaca ke maskapai penerbangan, berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palembang.

Jika jarak pandang terbatas, mereka akan menyesuaikan dengan prosedur tetap (protap) di maskapainya. Airnav Indonesia Cabang Palembang juga sudah mengeluarkan notice to airmen (notam), yaitu pemberitahuan ke penerbangan dan maskapai tentang kondisi asap.

"Notam sudah kami keluarkan sejak tanggal 12 September 2019 sampai sekarang, karena keselamatan menjadi prioritas utama. Namun hingga sekarang, saya belum mendapat data tentang jadwal penerbangan yang batal beroperasi," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Jarak Pandang Menurun

Biasanya sebelum berangkat, maskapai penerbangan pasti sudah mempunyai alternatif pendaratan ke bandara lainnya. Dia juga memastikan bahwa isu Bandara Internasional SMB II Palembang ditutup pada Senin pagi adalah berita bohong.

Hanya saja, jadwal penerbangan pada pagi hari terlambat selama 30 menit hingga 60 menit. Keterlambatan penerbangan ini diakuinya lebih lama dibandingkan hari-hari sebelumnya, pada saat kabut asap menyelimuti Kota Palembang.

"Pesawat yang terbang di pagi hari sekitar pukul 05.15 WIB bisa berangkat. Namun, biasanya kabut asap mulai pekat sekitar pukul 05.30 WIB dan akan berangsur di pukul 07.00 WIB. Namun, sekitar pukul 10.00 WIB tadi, kondisi jarak pandang sudah membaik," katanya.

Bandara Internasional SMB II Palembang sendiri setiap harinya melayani 120 penerbangan dengan total 18 destinasi. Jadwal keberangkatan pesawat dimulai sekitar pukul 05.15 WIB hingga pukul 21.35 WIB.

Sedangkan, untuk kedatangan paling akhir pada pukul 23.30 WIB dan bandara ditutup operasionalnya pukul 00.00 WIB.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.