Sukses

Tercium Bau Belerang Menyengat di Bandung Barat, Asalnya dari Tangkuban Parahu?

Beredar kabar warga Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat mencium bau belerang cukup pekat yang diduga berasal dari erupsi kawah ratu Gunung Tangkuban Parahu.

Liputan6.com, Bandung - Beredar kabar warga Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat mencium bau belerang cukup pekat yang diduga berasal dari erupsi kawah ratu Gunung Tangkuban Parahu, Rabu (11/9/2019) sore.

Berkaitan dengan adanya informasi tersebut, tim Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) segera melakukan pengecekan lapangan. Pengecekan dilakukan dengan mengukur gas di sekitar Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu.

"Hasil pengukuran menunjukkan belum adanya indikasi peningkatan konsentrasi gas CO2, SO2 yang signifikan," kata Kepala PVMBG Kasbani dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Kasbani juga menyebutkan, hasil pengamatan di bibir Kawah Ratu pada 11 September 2019 pukul 21.30 WIB, dapat teramati asap dengan konsentrasi sedang hingga tebal setinggi sekitar 180 meter di atas permukaan kawah. Kolom erupsi tidak teramati namun tercium bau belerang yang cukup menyengat disertai suara gemuruh dengan intensitas sedang.

Sedangkan hasil pengamatan gas dengan Drager terukur konsentrasi CO2 sebesar 0,020 vol% dan SO2 4,6 ppm. Sehingga, lanjut Kasbani, konsentrasi gas-gas tersebut masih relatif lebih kecil dari hasil pengukuran sebelumnya yaitu pada 1 Agustus 2019.

"Pemantauan suhu kawah dengan thermacam juga belum menunjukkan adanya peningkatan suhu. Amplitudo tremor yang terekam pada saat ini dominan sekitar 25 mm," ujarnya.

Kasbani menyimpulkan bahwa terciumnya gas pada jarak yang relatif jauh dimungkinkan karena tiupan angin yang cukup kencang dominan ke arah Selatan-Barat Daya yaitu lokasi di mana Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat berada.

Status Gunung Tangkuban Parahu saat ini masih berada di Level II (Waspada) dengan rekomendasi jarak bahaya di dalam radius 1,5 kilometer dari kawah.

PVMBG mengimbau agar masyarakat yang berada di luar radius 1,5 kilometer agar tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa, tetapi tetap mengikuti perkembangan aktivitas gunung api dari PVMBG dan pemerintah daerah/BPBD setempat.

Simak video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.