Sukses

Pemindahan Ibu Kota, Tokoh Masyarakat Kaltim Ingatkan Potensi Gegar Budaya

Ahmad Husri, tokoh masyarakat Kalimantan Timur mewanti-wanti potensi gegar budaya atau culture shock di masyarakat lokal Kaltim sebagai dampak pemindahan ibu kota.

Liputan6.com, Samarinda - Ahmad Husri, tokoh masyarakat Kalimantan Timur mewanti-wanti potensi gegar budaya atau culture shock di masyarakat lokal Kaltim sebagai dampak pemindahan ibu kota. 

Gegar budaya, kata Ahmad Husri, bisa terjadi jika masyarakat lokal tidak siap menerima kehadiran Ibu Kota Negara dengan ragam budayanya, modernisasi, intelektual masyarakatnya yang tinggi, dan persaingan dalam segala aspek kehidupan.

Ia mengatakan, sebagai pusat pemerintahan negara bakal banyak manusia berkualitas yang berdiam di Provinsi Kalimantan Timur.

Sementara fakta menyebutkan, tidak semua Sumber Daya Manusia (SDM) di Kaltim bagus, khususnya untuk menyambut tantangan sebagai Ibu Kota Negara.

"Jangan sampai masyarakat lokal nantinya hanya sebagai penonton saja, sementara yang berperan besar dengan keberadaan Ibu Kota justru para pendatang," beber Ahmad Husri.

Husri mencontoh keberadaan masyarakat asli Kota Jakarta, yang saat ini banyak berada di pinggiran Ibu Kota, bisa menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Kaltim untuk menjawab tantangan sebagai ibu kota baru.

Menurut Ahmad Husri, dalam mengantisipasi dampak negatif tersebut para pemimpin, tokoh masyarakat, partai politik dan juga pemerintah provinsi punya tanggung jawab yang besar, khususnya untuk meningkatkan SDM masyarakat lokal sehingga punya daya saing sebagai warga yang akan tinggal di pusat pemerintahan negara ini.

"Mungkin salah satu jawabannya adalah dengan program Beasiswa Kaltim Tuntas, program tersebut diharapkan bisa efektif dan tepat sasaran dalam rangka meningkatkan SDM Lokal yang ada," katanya.

Ia berharap pemberian program beasiswa yang dicanangkan oleh Gubernur Kaltim, Isran Noor ini bisa terserap secara maksimal khususnya untuk masyarakat Kaltim.

"Beasiswa Kaltim Tuntas harusnya bisa menuntaskan masalah di masyarakat Kaltim, bukan untuk masyarakat di luar Kaltim," katanya.

Husri juga berharap dampak dari pemindahan ibu kota di Kaltim ini bisa membawa manfaat yang nyata khususnya bagi masyaraka lokal, baik dari segi pembangunan hingga aspek kesejahteraan masyarakatnya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.