Sukses

Gadjian, Cara Gajian Kekinian

Gadjian, startup yang bergerak di bidang pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis cloud, membuka kantor perwakilan di Bandung, Jawa Barat.

Liputan6.com, Bandung - Gadjian, startup yang bergerak di bidang pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis cloud, membuka kantor perwakilan di Bandung, Jawa Barat. Aplikasi mobile ini dirancang khusus untuk membantu para pemilik usaha dan praktisi SDM dalam mengelola karyawan.

CEO Gadjian Afia Fitriati mengatakan, kehadiran Gadjian di Jawa Barat diharapkan dapat mendukung pekerjaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) melalui digitalisasi administrasi sehingga membantu perusahaan agar lebih mudah berkembang.

"Kami melihat perusahaan kecil dan menengah di Bandung dan Jawa Barat ini pada umumnya sangat besar untuk mendukung peningkatan perekonomian daerah. Sehingga kami berharap dapat membantu mengembangkan potensi ini," kata Afia di Bandung, Kamis (5/9/2019).

Kantor perwakilan Gadjian di Bandung berada di kawasan Dago, yang cukup dekat dengan pusat kota. Afia menuturkan, ekspansi di Jawa Barat dilakukan melalui dua aplikasi yakni aplikasi penggajian karyawan Gadjian dan aplikasi absensi karyawan Hadirr.

Aplikasi Gadjian diluncurkan pertama kali pada Mei 2016. Ini adalah aplikasi SaaS (Software as a Service) bersistem cloud, di mana Gadjian menawarkan layanan pengelolaan administrasi SDM untuk UMKM.

Aplikasi yang diberi nama GadjianKu ini merupakan penyempurnaan dari dashboard karyawan Gadjian yang sebelumnya hanya bisa diakses melalui browser. Pengguna GadjianKu dapat merasakan kemudahan mengunduh slip gaji, melakukan pengajuan dan persetujuan cuti, memantau catatan kehadiran, dan memperbarui data pribadi.

Sedangkan Hadirr diluncurkan pada 17 Oktober 2017. Aplikasi ini baru saja meluncurkan tiga fitur terbaru yang semakin memudahkan karyawan untuk melakukan absensi.

Dengan ketiga fitur tersebut, pengusaha maupun human resource (HR) perusahaan yang menggunakan aplikasi absensi Hadirr tidak perlu lagi khawatir karyawan tidak melakukan absensi. Data absensi karyawan juga disajikan dan direkap secara real-time sehingga penilaian performa karyawan dari data absensi akan semakin akurat.

"Sejak launching sampai saat ini aplikasi Gadjian dan Hadirr telah melayani ribuan perusahaan di Indonesia. Untuk Gadjian, tipe perusahaannya kecil menengah, mulai dari yang awalnya memiliki 6 orang karyawan sampai yang paling besar 500 karyawan. Sedangkan Hadirr sudah mencapai 1.000 karyawan lebih," ujar Afia.

Bagi perusahaan yang ingin menggunakan jasa aplikasi Gadjian, ada dua layanan yang ditawarkan. Pertama, paket standar dengan harga Rp12.500 per karyawan per bulan.

Sedangkan layanan kedua atau premium dikenakan tarif Rp20.000 per karyawan per bulan. Adapun, layanan premium yang bisa dinikmati ialah mencakup pengurusan BPJS, pajak penghasilan PPh 21 dan pencatatan kasbon.

"Harga ini tentu sangat terjangkau dibanding harus menginstall software bahkan di antara apilkasi sejenis," ujar Afia.

Adapun layanan Hadirr, paket aplikasi pencatatan absensi karyawan ini hanya Rp10.000 per karyawan per bulan. Lewat aplikasi ini, perusahaan yang memiliki karyawan dengan mobilitas tinggi tidak perlu kesulitan untuk merekam absensi karyawan.

Afia menjelaskan, karyawan cukup melakukan absensi melalui Hadirr dengan konfirmasi lewat swafoto yang dilengkapi teknologi pemindai wajah dan pengecekan melalui sistem GPS yang terhubung dari komputasi awan dengan basis Google Map.

Menurut Afia, beberapa perusahaan ada yang mengambil dua aplikasi sekaligus untuk mempermudah pekerjaan HR. Dengan memakai aplikasi tersebut, perusahaan lebih fokus terhadap pengembangan produk dan SDM.

Bahkan aplikasi Hadirr, kata Afia, sudah dipakai untuk instansi pemerintah daerah Kabupaten Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara. Dengan adanya aplikasi tersebut, PNS yang tidak melakukan absensi tidak mendapatkan tunjangan kehadiran.

Selain itu, aplikasi Gadjian dan Hadirr dijamin keamanannya. Karena server yang digunakan juga menggunakan kualitas terbaik.

"Untuk penghitungannya pasti mengacu pemerintah (pajak dan BPJS). Server kita juga menggunakan Amazon Web Service (AWS) karena payroll harus secure. Jadi kita tidak bisa memakai data pelanggan kita," ujarnya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hadirkan Sarana Edukasi

Selain mengembangkan aplikasi, Gadjian juga menyediakan sarana belajar ilmu pengelolaan SDM melalui unit yang diberi nama Gadjian Academy. Di Bandung, Gadjian Academy sudah menggelar dua sesi kelas dengan peserta dari sekitar 50 perusahaan.

Gadjian Academy sudah diselenggarakan sejak 2017 lalu. Sekurangnya 800 perusahaan yang tersebar di Jabodetabek telah mengikuti kegiatan belajar ilmu pengelolaan SDM yang dikelola Gadjian tersebut.

"Untuk di Bandung, peminat Gadjian Academy juga berasal dari kota-kota lain di Jawa Barat. Kita ingin gelar satu kali dalam sebulan," kata Afia.

Para peserta Gadjian Academy yang kebanyakan pemilik UMKM biasanya belajar dari pakar dan praktisi SDM. Mereka berdiskusi mengenai berbagai topik seputar pengelolaan SDM perusahaan dan pengembanhan bisnis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.