Sukses

Mari Menjumpai Sastra di Seluruh Penjuru Yogyakarta

Yogyakarta diproyeksikan akan menjadi poros sastra nasional dan internasional.

Liputan6.com, Yogyakarta Antusiasme masyarakat Yogyakarta terhadap dunia sastra dan literasi membuat Indonesiana tertarik. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah perhelatan tahunan berbau literasi yang digelar tahunan secara mandiri, seperti Festival MocoSik dan Patjar Merah .

Indonesiana sebagai Platform Gotong Royong Kebudayaan yang digagas Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggandeng Dinas Kebudayaan DIY menggelar Jogja Literature Festival (JOGLITFEST) atau Festival Sastra Yogyakarta. Kegiatan yang baru pertama kali diadakan ini memiliki tujuan menjadikan Yogyakarta sebagai poros sastra nasional, bahkan internasional.

"Sastra di Yogyakarta sudah lama sejarahnya, ekosistemnya kuat, dan sebagian juga dilakukan secara mandiri, tetapi pemerintah juga harus punya tanggung jawab untuk mengkonsolidasikan melalui festival rutin, jadi bukan karena sudah banyak yang terlibat terus kami ikut-ikutan," kata Ade Tanesia, kurator Indonesiana, dalam jumpa pers di Dinas Kebudayaan DIY, Senin (2/9/2019).

Menurut Ade, Yogyakarta memiliki iklim kesenian yang kondusif dan positif. Akibatnya, ratusan komunitas sastra tumbuh dan berkembang. Keberadaaan komunitas juga dianggap mampu menjadi agen transfer pendidikan moral dan nilai-nilai luhur yang mampu meningkatkan kualitas hidup dan menguatkan persatuan bangsa.

Ketua Umum JOGLITFEST Suharmono Arimba menuturkan Yogyakarta yang multikultur memiliki peran strategis untuk advokasi dan agitasi gerakan literasi. Sastrawan-sastrawan Yogyakarta diperhitungkan dalam perhelatan nasional maupun internasional.

Rangkaian Festival Sastra Yogyakarta sudah dilakukan sejak 20 Agustus 2019. Namun, puncak acara berlangsung pada 27 sampai 30 September mendatang. Lokasi utama kegiatan berpusat di Museum Benteng Vredeburg. Beberapa lokasi lain yang menjadi tempat penyelenggaraan rangkaian acara ini, seperti, Hotel Cavinton Yogyakarta, desa-desa budaya, PKKH UGM, UIN Sunan Kalijaga, UNY, dan sebagainya.

Penyelenggaraan workshop pra-festival bekerja sama dengan komunitas yang ada di Yogyakarta, antara lain, Komunitas Kutub, Klub Buku Yogyakarta, Suku Sastra, Kampung Buku Jogja, Jual Buku Sastra, dan Jejak Imaji.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jadwal Puncak

Pada puncak acara Festival Yogyakarta, sembilan sastrawan dari sembilan negara di Afrika, Asia, dan Amerika akan tampil membacakan karya sastra. Mereka akan tampil pada Minggu, 30 September 2019.

"Dengan kehadiran para sastrawan, komunitas, kritikus sastra, penerbit, diharapkan dapat meningkatkan citra Yogyakarta di mata nasional dan internasional, serta mempengaruhi arah perkembangan peradaban dunia melalui jalur literasi," ucap Suharmono.

Berikut adalah jadwal selama puncak acara JOGLITFEST mulai Jumat sampai Senin, 27 sampai 30 September 2019

1. Pasar sastra, pamerang buku, dan panggung pasar buku di selasar Benteng Vredeburg.

2. Pameran manuskrip di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga.

3. Workshop tata kelola manajeman komunitas dan workshop penulisan cerpen bersama Agus Noor, ceramah literasi dan seminar JOGLITFEST bersama Eka Kurniawan, Peter Carey, Tirto Suwondo, Suminto A Sayuti, Nanang Suryadi, dan Sindhunata di Hotel Cavinton.

4. Pemutaran film Perempuan Berkalung Sorban dan Sang Penari di Ruang Umar Kayam Gedung F Benteng Vredeburg.

5. Pembacaan Sastra di Panggung Kirdjomulyo Benteng Vredeburg.

Simak video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.