Sukses

Keterlambatan 8 Kereta Api Akibat Penggeseran Jalur Antara Stasiun Geneng dan Paron

Efek dari pengerjaan penggeseran jembatan BH nomor 64 yaitu adanya keterlambatan kedatangan beberapa kereta api.

Liputan6.com, Surabaya - PT KAI menggeser jembatan atau Bangunan Hikmat (BH) nomor 64 yang terletak di antara Stasiun Geneng-Stasiun Paron tepatnya di KM 186+38, Kamis (22/8/2019). Penggeseran tersebut dikerjakan untuk menggantikan jembatan lama yang berisi satu jalur dengan bentang panjang 40 meter dan diganti jalur baru isi dua jalur dengan bentang panjangnya menjadi 50 meter.

Manajer Humas PT KAI Daop 7, Ixfan Hendriwantoko mengatakan, efek dari pengerjaan penggeseran jembatan BH nomor 64 yaitu adanya keterlambatan kedatangan beberapa kereta api. "Ada 8 kereta yang terlambat," katanya, Kamis siang.

Kereta tersebut meliputi KA 84 Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya Gubeng. Kereta terlambat 20 menit di Stasiun Geneng. Kemudian KA 5A Argowilis relasi Surabaya Gubeng-Bandung dengan kelambatan 20 menit di Stasiun Paron.

Lalu, KA 194B Sri Tanjung relasi Lempuyangan-Banyuwangi andil kelambatan di Stasiun Geneng 11 menit. Kemudian, KA 94B Malioboro Ekspres relasi Yogyakarta-Malang lambat 14 menit di Stasiun Geneng.

Pun KA 155D Singasari relasi Blitar-Pasarsenen lambat 20 menit di Stasiun Paron. Selanjutnya, KA 83B Sancaka relasi Surabaya Gubeng-Yogyakarta mengalami keterlambatan 8 menit di Stasiun Paron.

KA 179B Pasundan relasi Surabaya Gubeng-Kiaracondong lambat 10 menit di Stasiun Walikukun. Terakhir, KA 188B Logawa relasi Purwokerto-Jember andil keterlambatan 10 menit di Stasiun Geneng.

"Kami minta maaf atas kelambatan yang dialami karena imbas pengerjaan pergeseran jembatan tersebut oleh tim Satker Jatim," tutur Ixfan.

Ixfan menambahkan, di Daop 7 Madiun telah berjalan pekerjaan infrastruktur jalur ganda rel kereta api. Pekerjaan tersebut merupakan proyek strategis pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Direktorat Jendral Perkeretaapian (Ditjenka). Pelaksanaan pekerjaan jalur ganda ini terbagi dalam dua paket.

Paket pertama lintas Madiun-Jombang dan telah dioperasionalkan, begitu pun pada segmen jalur ganda antara Baron-Babadan. Kemudian, paket yang kedua adalah lintas Madiun-Kedungbanteng sepanjang 57 kilometer (Km 164+000 - Km 221+000) yang mana untuk lintas tesebut belum ada yang dioperasionalkan.

"Pekerjaan infrastruktur jalur ganda ini adalah murni pekerjaan Kementerian Perhubungan, di sini PT KAI (Persero) khususnya Daop 7 Madiun mendukung agar pelaksanaannya selamat aman dan lancar, maka pengawasan serta koordinasi yang baik harus dilakukan secara intens, jadi semua bekerja sesuai prosedur yang telah ditetapkan," tutup Ixfan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.