Sukses

Redam Ketegangan, Mahasiswa Asal Papua Ikut Ramaikan Kompetisi Futsal di Jember

Polri dan TNI menjamin keamanan bagi pelajar dan mahasiswa Papua di Jember.

Liputan6.com, Jember - Kepolisian Resort Jember punya cara sendiri untuk meredam ketegangan usai insiden di Papua. Salah satu cara yang dilakukan Kapolres Jember adalah mendukung tim futsal Cendrawasih FC, klub mahasiswa Papua yang akan bertanding di turnamen futsal Kapolres Cup memperingati HUT ke-74 RI, di GOR PKPSO Kaliwates Jember, Selasa malam (19/8/2019).

"Kami bersama TNI di Jember memberikan jaminan keamanan bagi pelajar dan mahasiswa Papua di Jember," kata Kusworo kepada Liputan6.com.

Selain itu jajaran Polres Jember, juga menemui para pelajar dan mahasiswa Papua di Jember, untuk menjaga kondusifitas daerah. Mereka berkumpul dan ngopi bersama Kapolres Jember.

"Kita semua orang bersaudara. Tidak perlu terbakar emosi, semuanya berjalan baik. Kami selalu ingatkan satu sama lain, alangkah baiknya memandang permasalahan dari sudut pandang positif, saling memaafkan dan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan," ucap Kusworo. 

Dia juga menjelaskan situasi di Jember aman. Pihaknya bersama TNI memberikan jaminan keamanan bagi para pelajar dan mahasiswa Papua di Jember dalam melaksanakan kegiatan belajar.

Bahkan Kapolres Jember, bersama Komandan kodim 0824/Jember, kolonel infanteri Laode M Nurdin bertemu langsung dengan komunitas mahasiswa Papua, yang diketua Romy, memberikan jaminan keamanan kepada teman-teman Papua yang ada di Jember. 

"Karena itu jika ada keluh kesah, hal-hal yang merisaukan, mari sampaikan kepada kami dan dicarikan solusi atas persoalan itu. Kami imbau juga kepada masyarakat untuk tetap menjaga kondusivitas wilayah," imbuhnya.     

Sedangkan Ketua Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Papua di Jember, Tri Romy Yanengga menuturkan, dia sudah meminta dan mengimbau kepada anggotanya untuk tetap tenang. Dia menjelaskan jumlah komunitas pelajar dan mahasiswa di Jember, sekitar 250 orang. 

"Kami  tidak ikut-ikut apa yang terjadi, dan tidak mau terprovokasi ke arah sana. Kami terus pantau. Kami juga sepakati di antara anggota untuk tidak ikut campur," tegas Romy.

"Dan kami berada  Jember aman," tambah Romy.      

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Beraktivitas seperti Biasa

Sebelumnya, peristiwa pengepungan asrama mahasiswa Papua oleh anggota ormas, Jumat (16/8/2019) yang terjadi di Kota Surabaya sempat membuat panik pelajar dan mahasiswa Papua di Jember. Selain itu aparat keamanan dan Satpol PP juga mendatangi asrama tersebut.

Menyusul kejadian itu, puluhan mahasiswa Papua ke Polrestabes Surabaya untuk pemeriksaan terkait dugaan perusakan bendera Merah Putih pada Sabtu (17/8/2019). Namun akhirnya, para mahasiswa itu dilepaskan pada Minggu (18/8/2019).      

Peristiwa itu, memicu kerusuhan yang terjadi di Papua Barat pada Senin (19/8/2019). Sejak peristiwa itu meletus, sejumlah mahasiswa Papua di Jember, sempat khawatir dan takut untuk keluar dari rumah kontrakan. Bahkan beberapa mahasiswi harus menitip untuk membeli makanan ke teman mereka yang berani keluar.    

Sesaat peristiwa itu ramai di media sosial, mereka berkeinginan untuk pulang ke Papua atau minta perlindungan ke kepolisian.

Sampai akhirnya kekhawatiran mereka mereda pada Minggu (18/8/2019) lalu. Para mahasiswa Papua ini berani keluar dan beraktivitas kembali seperti biasanya.     

Kekhawatiran itu akhirnya mereda, saat Tim Cendrawasih ikut dalam pertandingan futsal Kapolres Cup 2019 di GOR Kaliwates Jember.

"Kami ingin jadi juara, dari pertandingan pertama  kami menang, kedua menang, Malam ini kami juga bertanding, dan menang lagi. Kami harap terus menang sampai akhirnya jadi juara," kata Romy.   

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.