Sukses

Gunung Sumbing Membara, Magelang Waspada

Tiupan angin menyebabkan kobaran api Gunung Sumbing cenderung mengarah ke Magelang, kabupaten tetangga.

Liputan6.com, Wonosobo - Kebakaran Gunung Sumbing terus meluas sejak pertama kali terdeteksi pada Minggu sore, 11 Agustus 2019, sekitar pukul 16.30 WIB. Sejumlah titik api yang ditandai kepulan asap tebal tampak di lereng petak 28, Desa Banyumudal, Sapuran, Wonosobo.

Mulai Minggu petang, tim gabungan berupaya memadamkan api, lainnya memastikan tak ada pendaki yang masih berada di Gunung Sumbing.

Kehawatiran lainnya adalah meluasnya area kebakaran Gunung Sumbing. Bisa saja, kebakaran itu meluas dan mencapai permukiman warga yang berada di lereng Sumbing.

Pada Senin, titik api terpantau di petak 28 dan petak 29 Desa Banyumudal, Sapuran yang berjarak sekitar tiga kilometer dari permukiman terdekat, Dukuh Larangan, Desa Banyumudal.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah menilai jarak ini cukup aman. Kecil kemungkinan api bisa merembet ke permukiman.

Pasalnya, antara area terbakar dengan permukiman juga dibatasi oleh perkebunan dan ladang warga yang vegetasinya sangat jarang. Karenanya, api kemungkinan besar tetap akan berada di jalur semak ilalang mengikuti arah mata angin.

"Jadi tiga kilometer dari dari titik kebakaran ke Dukuh Larangan, Desa Banyumudal. Jadi jarak aman," ucap Sekretaris BPBD Wonosobo, Sumarno, Senin siang, (12/8/2019).

Meski permukiman aman dari kebakaran Gunung Sumbing, ia mengimbau agar warga tak mendekati area terbakar dan tetap berada di jarak aman. Sebab, arah mata angin cenderung labil dan bisa berubah sewaktu-waktu sehingga bisa membahayakan warga.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyebab Kebakaran Gunung Sumbing Merembet ke Magelang

"Kita memantau dan mengimbau agar masyarakat berada di lokasi aman dari kebakaran. Ini masih sekitar tiga kilometer," dia mengungkapkan.

Hari ini sekitar 100 petugas gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, RPH Kedu Utara, dan Perhutani melakukan penyekatan dan pemadaman api di titik kebakaran. Warga Banyumudal dan relawan juga turut membantu pemadaman ini.

Pasalnya, titik api cenderung merembet sesuai arah mata angin. Senin ini, kobaran api Gunung Sumbing cenderung mengarah ke Magelang, kabupaten tetangga.

"Kalau ke Dukuh Larangan tidak, masih aman. Ini arahnya malah ke Magelang," ujarnya.

Karenanya, BPBD Wonosobo juga berkoordinasi dengan BPBD wilayah lain yang sama-sama memiliki lahan di Gunung Sumbing.

Kepala Seksi Humas Kepolisian Sektor Kalikajar, Aiptu Anang R memastikan Gunung Sumbing telah steril dari pendaki, usai evakuasi terakhir tiga rombongan pendaki dengan jumlah 10 orang, Senin siang.

Total tim SAR gabungan mengevakuasi 76 pendaki dari Gunung Sumbing. Sebanyak 20 pendaki dievakuasi dan tiba di Basecamp Bowongso Minggu malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Kemudian sebanyak pendaki 46 pendaki lainnya berhasil dievakuasi sejak Minggu malam hingga Senin dinihari ke Basecamp Butuh, Kalikajar. Dia memastikan para pendaki dalam kondisi aman dan tiba di basecamp dalam kondisi selamat.

"Masih ada yang di atas, masih ada yang proses turun ya. Ada tiga rombongan, dengan jumlah rombongan kurang lebih sekitar 10 orang. Sudah dijemput. Pukul 11.30 WIB tadi sudah sampai di Pos 2," dia menerangkan.

Anang menerangkan, wilayah Kalikajar sementara ini aman dari kebakaran Gunung Sumbing. Kebakaran melanda Petak 28 Desa Banyumudal Kecamatan Sapuran. Akan tetapi, tim tetap memantau perkembangan karena masih ada kemungkinan munculnya titik api di wilayah lainnya.

Dia menambahkan, pada Senin siang titik api sejauh ini tak terpantau baik dari Basecamp Bowongso mapun Butuh. Namun, kepulan asap titik api dilaporkan masih ada di wilayah Sapuran.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.