Sukses

Dikira Bau Bangkai Ternyata Gas Beracun, Kakak Beradik Tewas dalam Sumur

Keluarga Menolak Para Korban Diotopsi

Liputan6.com, Bangkalan - Niat keenam anak itu baik. Mereka hendak membersihkan sumur di rumah orang tuanya agar bisa dimanfaatkan lagi. Namun dua anak malah meregang nyawa di dalam sumur itu.

Nahas ini menimpa keluarga Sumi, warga Dusun Benangger, Desa Baengas, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Rabu (7/8). Di usianya yang sudah 65 tahun, pria itu harus menyaksikan kematian dua anaknya Minal Abidin (28) dan Asmadi (45).

 

Terletak di pekarangan belakang rumah, Sumur itu telah lama tak dipakai karena berbau. Mulut sumur ditutup papan sebagai tanda agar dipakai lagi. Setelah sekian lama, tiba-tiba anak-anak Sumi bersepakat menguras sumur itu. Mereka curiga bau tak sedap berasal dari bangkai tikus yang terjatuh ke dalam. 

Rabu siang, menjelang Salat Duhur, berbekal tangga bambu dan peralatan seadanya, bersih-bersih dimulai. Minal Abidin yang masih muda dan tak terlalu berbobot dipilih masuk sumur sedalam 10 meter dengan menuruni anak tangga.

Sesekali Asmadi memanggil-manggil dari atas untuk memastikan si adik baik-baik saja. Abidin masih menyahuti panggilan pertama dan kedua. Namun selebihnya pemuda 28 tahun itu tak lagi menjawab. Ketika ditengok ke dalam sumur, Abidin nampak kejang lalu terjatuh ke dalam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diduga Menghirup Gas Beracun

Melihat adiknya jatuh, Asmadi pun memutuskan turun ke sumur untuk menolong. Namun nahas, pria 45 tahun itu malah ikut kejang dan turut terjatuh ke dalam.

"Diduga ke dua korban terlalu lama menghirup gas beracun," kata Kepala Subag Humas Polres Bangkalan, AKP Suyitno.

Peristiwa itu menarik perhatian seantero kampung. Warga pun bergegas gotong royong menolong. Berbekal tali dan pengait, Asmadi berhasil dievakuasi lebih dulu. Dia sempat dilarikan ke Puskesmas Labang namun sudah terlambat.

Ketika giliran Abidin berhasil dievakuasi, keluarga menolak membawanya ke puskesmas. Jasadnya langsung disemayamkan di rumah duka. "Keluarga juga menolak diotopsi, mereka sudah ikhlas," ungkap Suyitno.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini