Sukses

Semangat Pagi Melihat Keseruan Sampan Leper Melintasi Lumpur Sungai

Sampan leper sudah menjadi tradisi ratusan tahun di Indragiri Hilir untuk melintasi sungai ketika airnya surut.

Liputan6.com, Indragiri Hilir - Tiga sampan dari kayu berbaris di tepian sungai Kuala Getek, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir. Sang pemegang kayu panjang sebagai dayung di atasnya bersiap menunggu aba-aba dari juri sebagai tanda dimulainya pertandingan.

Sabtu pagi itu, 3 Juli 2019, matahari cukup terik menghangatkan tepi sungai yang mulai mengering. Hanya ada lumpur dengan kedalaman bervariasi, tempat sampan tadi akan berpacu.

Aba-aba pertandingan mulai akhirnya ditiupkan juri. Satu persatu sampan tadi melaju di atas lumpur menuju garis finis yang telah ditentukan. Pendayung tentu saja kelelahan karena jalur lomba bukan air.

Hanya saja, kepenatan itu sirna ketika teriakan penonton di sepanjang sungai saling bersahutan memberi semangat. Tak jarang, kerasnya lumpur membuat sampan keluar dari jalur yang disiapkan.

Gambaran di atas merupakan lomba sampan yang sudah berusia ratusan tahun di Indragiri Hilir. Tentu saja beda dengan pacu sampan biasanya karena dilaksanakan di atas lumpur. Lomba Sampan Leper namanya.

Setiap tahun, tepatnya awal Agustus, lomba ini rutin dilaksanakan. Seiring berkembangnya zaman, kegiatan ini lalu dikemas sebagai destinasi wisata dan dinamakan dengan Festival Sampan Leper.

Sebagai penyemangat, puluhan juta rupiah disiapkan bagi pemenang. Festival ini mampu menyedot perhatian wisatawan, apalagi tahun lalu lomba ini keluar sebagai juara tiga Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018.

Tahun ini, Festival Sampan Leper kembali masuk nominasi API 2019 untuk kategori wisata budaya terpopuler. Kabupaten di wilayah pesisir ini berharap keluar sebagai pemenang nantinya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Moda Transportasi Dahulu

Menurut Bupati Indragiri Hilir HM Wardan, Festival Sampan Leper harus lebih baik tahun ini. Diapun mengajak masyarakat Riau umumnya dan Indragiri Hilir secara khusus mendukung festival ini.

"Ini demi kemajuan Pariwisata Indragiri Hilir tercinta, dengan cara voting melalui SMS, Ketik API (SPASI) 11 kirim ke 99386," kata Wardan saat membuka festival ini.

Mantan Kepala Dinas Pendidikan Riau ini menjelaskan, periode voting telah dimulai dan akan berakhir pada 31 Oktober 2019. Dia pun ingin masyarakat berlomba-lomba memberikan dukungan.

"Sekali lagi mari kita dukung dan berikan voting sebanyak-banyaknya," tegas bupati dua periode ini.

Wardan menceritakan sepenggal kisah rakyat tentang asal-usul sampan leper yang kini telah menjadi event tahunan ini. Sampan Leper dulunya merupakan moda transportasi yang acap kali dimanfaatkan masyarakat Kuala Getek menyeberangi sungai yang tengah surut.

Masyarakat tak ingin aktivitas seperti berdagang dan bepergian ke kota terhalang karena surutnya air. Sampan Leper lalu dibuat secara khusus untuk melintasi lumpur di sungai.

"Dapat dikatakan, masyarakat kala itu tidak ingin kalah dengan alam pada kondisi sungai yang surut. Jadi sungai surut saat itu tidak menjadi hambatan," ujar Bupati.

Kini, penggunaan Sampan Leper sudah jarang karena sudah ada jembatan pembelah sungai. Sebagai pengingat, maka dilakukanlah perlombaan tiap tahun hingga akhirnya jadi destinasi wisata andalan tahunan di Riau.

"Pada festival tahun ini ada dua kategori, yaitu tim dan perorangan. Kategori tim ada 24 peserta dan perorangan 33 peserta," sebut Wardan.

3 dari 3 halaman

Posisi Kedua

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Riau Fahmizal Usman menjelaskan, voting API sudah dimulai sejak Juli lalu. Hingga kini, Sampan Leper berada di posisi kedua di kategori wisata budaya terpopuler.

"Melalui penyelenggaraan event ini, kita dapat mengendorse rating sampan leper sehingga lebih baik lagi," harap Fahmizal.

Menurut Fahmizal, kegiatan ini tidak ada di tempat lain. Hal ini menjadi daya tarik sendiri sehingga menjadikan Indragiri Hilir sebagai salah satu kabupaten destinasi pilihan wisata.

"Selain itu, aneka kuliner di Indragiri Hilir juga menambah daya tarik, wisatawan bisa menyaksikan pertandingan sambil menikmati aneka kuliner," tutur Fahmizal.

Masih kata Fahmizal, aksesibilitas untuk hadir ke lokasi ini sudah terbuka. Pemerintah setempat terus melakukan peningkatan akses jalan ke destinasi. Amenitas dasar seperti toilet, rumah makan, listrik dan lainnya juga sudah tersedia.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.