Sukses

Mitos Keperkasaan Bikin Nasib Harimau Sumatra di Ujung Tanduk

Jumlah populasi harimau sumatra bertengger di angka 603 ekor yang tersebar di 23 kantong habitat. Sebanyak 50 persen di antaranya berada di luar habitat kawasan konservasi.

Liputan6.com, Aceh Selatan - Bocah itu tampak mengulum tawa sambil sesekali memejamkan mata. Agaknya ia merasa geli saat ujung kanvas meliuk-liuk di atas kulit wajahnya.

Mula-mula warna oren, lalu sedikit bulatan warna putih di sekitar rongga mata, mulut sampai dagu, plus garis hitam melingkar dan memanjang. Lama-lama wajahnya terlihat seperti Lion-O, salah satu karakter film kartun Thundercats.

Bocah yang belakangan tergelak melihat wajahnya sendiri di kamera, itu sedang mengikuti lomba face painting, salah satu kegiatan dalam peringatan Hari Harimau Sedunia (International Tiger Day) di Taman Ruang Terbuka Hijau (RTH), Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, Minggu, 4 Agustus 2019.

Kegiatan ini diprakarsai pengelola Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) kabupaten itu. Tajuknya "Mari Menjaga dan Lestarikan Harimau Sumatera dan Satwa yang Dilindungi". Acara ini disemarakkan dengan fun walk, lomba mewarnai serta tanda tangan massal mendukung konservasi harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae).

Kepala Bidang pengelolaan Wilayah I TNGL, Agung Widodo, berharap melalui kegiatan ini wawasan masyarakat tentang konservasi bertambah mengingat populasi harimau sumatera terus menurun belakangan ini.

Beberapa faktornya antara lain perubahan iklim, deforestasi, dan perburuan liar. Perubahan iklim telah memicu penurunan habitat harimau, sementara pengurangan luasan hutan memicu alih fungsi lahan yang menyebabkan wilayah jelajah hewan semakin sempit dan satwa mangsa semakin langka.

"Yang nyata di kita deforestasi, perusakan, dan pengundulan hutan. Otomatis berkonflik dengan manusia. Kemudian ada mitos kepercayaan bahwa harimau semacam lambang keperkasaan, katanya membawa kumisnya ditakuti dan segala macam, menyebabkan harimau diburu," papar Agung, kepada Liputan6.com, Minggu sore (4/8/2019).

Faktor-faktor di atas setidaknya menyebabkan jumlah populasi harimau sumatra bertengger di angka 603 ekor yang tersebar di 23 kantong habitat berdasarkan data kementerian terkait. Sebanyak 50 persen di antaranya berada di luar habitat kawasan konservasi.

"Oleh karena itu perlu dilakukan upaya-upaya secara masif untuk mengampanyekannya," ujar Agung.

International Tiger Day atau Hari Harimau Sedunia sejatinya diperingati setiap 29 Juli. Diputuskan dalam International Tiger Summit atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Harimau Internasional pertama pada 2010 di St Petersburg, Rusia, di mana Indonesia juga turut serta.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.