Sukses

Kala Siswa SD di Papua Belajar Finansial Digital

Kegiatan ini dimaksudkan adanya pemahaman sejak dini kepada pelajar SD memiliki wawasan dan pemahaman keuangan yang baik dan berkelanjutan, sesuai dengan tahapan usia dan perkembangan anak hingga dewasa.

Liputan6.com, Jayapura Kevin Berry Tabuni nampak serius memandangi tabletnya. Walaupun Kevin pernah melihat bentuk tablet serupa, namun baru kali ini ia memegang dan mengoperasikan sebuah tablet.

Kevin terus mengutak-atik tablet yang dipinjamkan Citibank dan Prestasi Junior Indonesia (PJI) dalam program  Digital Financial Literacy for Children yang dilaksanakan di SD Ebenheizer Argapura, Kota Jayapura, Provinsi Papua.    

Sesekali, Kevin mengajarkan Abraham, teman sebangkunya yang duduk disebelahnya, untuk menekan tuts pada tablet yang dipegang Abraham.

Siswa kelas 3-5 SD Ebenhaezer Argapura mengikuti literasi finansial. (Liputan6.com/Katharina Janur)

"Tulis ko (kamu) pu (punya) nama disitu. Nanti dia muncul," katanya sambil melirik tablet yang sedang dipegang Abraham.

Kevin dan Abraham adalah murid kelas 3 SD Ebenheizer, Argapura, Kota Jayapura. Bersama mereka ada 200-an anak yang ikut dalam kegiatan tersebut yang dilakukan sejak 30 Juli - 2 Agustus 2019.

"Saya tidak mau menjadi pengusaha, karena saya ingin menjadi pemain bola. Tapi, sekarang saya mengerti artinya menabung yang diajarkan oleh Kakak dorang (mereka). Kami juga memahami menjadi pengusaha dan belajar digitalisasi," kata Kevin.

Kepala sekolah SD Ebenheizer Argapura, Mella Johana Warwer menyebutkan kegiatan literasi keuangan yang dilaksanakan Citibank dan PJI diikuti oleh 200-an siswa di kelas 3-5 sekolah itu.

"Citibank dan PJI menolong anak-anak kami, terutama kepada anak-anak  yang ingin menjadi pengusaha sukses di bidangnya masing-masing. Termasuk pengenalan tablet bagi anak-anak, untuk menghitung dan menggunakannya," ujarnya.

Digital Financial Literacy for Children merupakan program edukasi dan literasi finansial yang diinisasi oleh Citibank dan PJI dengan target siswa kelasa 3-5 sekolah dasar. Literasi yang dikenalkan siswa sekolah dasar menggunakan metode digital, yaitu melalui gawai atau tablet.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Literasi Finansial

Director, Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia Elvera N. Makki menyebutkan para siswa diberikan pengetahuan mengenai pentingnya menabung, memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, mengenali bermacam metode pembayaran yang tersedia di masyarakat, serta pengetahuan mengenai kewirausahaan tingkat dasar dengan cara pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan.

Dalam pembelajaran selama dua jam, terdapat tiga modul kegiatan yang dapat diikuti oleh para siswa sesuai dengan tingkatannya, yakni keluarga kami, daerah kami, dan Kota kami.

Data dari Money Management International menunjukkan anak-anak pada tingkat SD cenderung menggunakan uangnya untuk tujuan konsumtif, bukan untuk keperluan masa depan.

"Sebanyak 54 persen anak-anak usia di bawah umur 10 tahun menggunakan uang yang mereka miliki untuk memenuhi keinginan, sedangkan hanya 28% anak-anak pada usia tersebut yang memilih untuk menyimpan lebih banyak uangnya untuk ditabung," katanya.

Sementara itu berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan, Indeks Literasi Keuangan nasional masih rendah, berada di angka 29,7 persen dan untuk Provinsi Papua berada di angka 22,2%.

"Citibank melihat masalah ini dan betapa pentingnya memiliki wawasan dan pemahaman keuangan, baik dan berkelanjutan sesuai dengan tahapan usia dan perkembangan anak hingga dewasa. Untuk itu kami mengajak para murid di berbagai kota, termasuk di Jayapura, untuk belajar mengenai konsep dasar keuangan yang tepat dan bijak,” jelasnya.

Siswa kelas 3-5 SD Ebenhaezer Argapura mengikuti literasi finansial. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Konsep yang diterapkan Citibank melalui pendekatan interaktif yang aman, komprehensif sekaligus menyenangkan bagi anak-anak. Tak hanya itu saja, kami juga mengajak orang tua dan guru, untuk bersinergi membangun karakter dan budaya kelola uang pada anak, baik ketika di sekolah maupun guna diterapkan di rumah.

Chief Executive Officer Citi Indonesia, Batara Sianturi menyebutkan Citibank  sebagai bank berskala global yang berlokasi lebih dari 160 negara dan yurisdiksi, termasuk di Indonesia. Citi memiliki misi ‘enabling growth and economic progress’. Artinya, Citibank tidak hanya berkomitmen untuk menyediakan jasa dan layanan perbankan bagi nasabahnya, tetapi juga berusaha untuk memberikan manfaat serta dampak positif kepada masyarakat di Indonesia.

"Sejalan dengan fokus bisnis kami yaitu digitalisasi, kami pun menerapkan hal ini terhadap berbagai program kemasyakaratan yang kami jalankan, salah satunya adalah Digital Financial Literacy for Children."

Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia Robert Gardiner menyampaikan dalam program ini, anak-anak belajar bahwa orangtua perlu bekerja atau berwirausaha, guna memperoleh pendapatan.

"Kami mengajarkan kepada para siswa untuk lebih cermat dalam mengelola uang saku yang diberikan dengan menabung sebagian dan membelanjakan sisanya untuk hal-hal yang dibutuhkan," katanya.

Sejak tahun 2017, Program Digital Financial Literacy for Children telah menjangkau lebih dari 8.000 murid dari 31 sekolah dasar di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Denpasar.

"Kami berharap kemitraan antara PJI dan Citibank ini dapat memberikan manfaat kepada lebih banyak anak Indonesia, termasuk di Jayapura, Papua, untuk memperoleh fondasi edukasi keuangan yang mumpuni demi kebaikan masa depan mereka."

Simak video pilihan berikut

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.