Sukses

Aktivis Anti-Korupsi Makassar Dikeroyok Oknum yang Mengaku Polisi

Aktivis anti korupsi di Makassar menjadi korban pengeroyokan oleh beberapa orang yang mengaku sebagai anggota Polisi

Liputan6.com, Makassar Seorang aktivis anti korupsi di Makassar, Yusri Paneddu (41) mengaku dikeroyok oleh beberapa oknum yang mengaku sebagai anggota polisi. Kejadiannya saat dia dalam perjalanan pulang ke rumahnya di Jalan Boulevard Perumahan Villa Mutiara Garden, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

Dia sudah melaporkannya ke Polsek Biringkanaya Makassar dengan bukti LP Nomor: 1647/ VII/ 2019/ Polrestabes Makassar/ Polsek Biringkanaya tertanggal 13 Juli 2019.

"Tapi penanganannya lamban sudah tiga pekan tak ada kepastian hukum," kata Yusril dalam keterangan persnya yang berlangsung di sebuah warung kopi (warkop) di Makassar, Rabu (31/7/2019).

Yusri menyayangkan sikap penyidik Polsek Biringkanaya Makassar yang hingga saat ini belum memberikan kepastian hukum penanganan kasus dugaan pengeroyokan yang dilaporkannya.

"Sementara bukti visum dari rumah sakit saya sudah serahkan dan itu sesuai petunjuk penyidik. Tapi kenyataannya kasus saya malah berjalan lamban," tutur Yusril.

Ia mengungkapkan awal kejadian dugaan pengeroyokan yang dialaminya berawal saat ia dalam perjalanan pulang ke rumahnya di Jalan Boulevard Perumahan Villa Mutiara Garden, Makassar, Jumat 12 Juli 2018 sekitar pukul 01.00 wita.

"Saya dari rumah keluarga di Maros. Dalam perjalanan pulang mengendarai motor tepatnya di depan gerbang Perumahan Villa Mutiara Garden, saya diteriaki oleh beberapa orang yang mengaku polisi," ucap Yusril.

Karena merasa diteriaki, Yusril pun berhenti dan coba menanyakan ada apa. Apakah ada masalah dengan dirinya.

"Beberapa oknum yang mengaku anggota polisi itu tak menggubris. Saya lalu singgah bertanya ke pos sekuriti pertanyakan apakah knalpot motor saya suaranya bising sehingga orang di sana teriaki saya. Sekuriti bilang tidak ada masalah," terang Yusril.

Saat berbincang dengan anggota satuan pengamanan, beberapa orang yang mengaku sebagai anggota polisi tadi, lalu mendatanginya dan langsung lakukan pengeroyokan.

"Saat saya coba mempertahankan diri, tiba-tiba satu di antara pelaku acungkan senjata ke arah saya dan bilang jika dia anggota polisi. Saya tak melawan tapi tetap dipukuli oleh mereka. Punggung saya luka dan itu ada visumnya," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ancam Lapor Kapolda

Ketua Dewan Pengurus Pusat Aliansi Peduli Anti Korupsi Republik Indonesia (APAK RI), Mastan berharap penyidik Polsek Biringkanaya Makassar tidak mempetieskan kasus dugaan pengeroyokan yang dialami anggotanya tersebut.

"Kami jelas menyayangkan karena sudah tiga pekan penanganan kasus dugaan pengeroyokan yang dialami korban belum ada kepastian hukum. Kami masih beri waktu seminggu jika tak ada kepastian hukum maka kami akan tempuh upaya hukum ke Polda Sulsel dan berunjuk rasa secara besar-besaran," tegas Mastan.

Terpisah, Kapolsek Biringkanaya, Makassar, Kompol Ashari coba dikonfirmasi belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait perkembangan penanganan kasus dugaan pengeroyokan yang dialami oleh aktivis anti korupsi di Makassar tersebut.

"Tunggu yah. Saya masih rapat di Polda ini," singkat Ashari.

saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.