Sukses

4 Hari Terbengkalai, Rumah Retak Akibat Gempa Cilacap Timpa Dua Orang

Pusat gempa berada di perbatasan Jawa Barat, tepatnya di sekitar Langgen-Pangandaran, dan cukup dekat dari wilayah Dayeuhluhur.

Liputan6.com, Cilacap - Gempa bumi yang terjadi di perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Barat, Jumat dan Sabtu pekan lalu berimbas pada retaknya bangunan di wilayah terdampak. Gempa itu menyebabkan satu rumah warga di Dayeuhluhur, Cilacap, retak-retak.

Hari ini, Selasa, 30 Juli 2019, rumah yang retak akibat gempa itu justru ambruk ketika hendak diperbaiki. Rumah tersebut adalah milik keluarga Jeje (61), warga Dusun Picungdatar RT 04/9, Dayeuhluhur.

Sedianya, rumah terdampak gempa bumi yang retak di dinding bagian samping dan belakang hendak diperbaiki. Namun, belum lagi diperbaiki, rumah justru ambruk dan menimpa dua orang, sekitar pukul 09.00 WIB.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majenang, Edi Sapto Prihono mengatakan akibat peristiwa ini, dua orang yang tertimpa reruntuhan itu terluka. Satu orang luka ringan, lainnya luka berat.

Kedua korban lantas dievakuasi warga dan dilarikan ke Puskesmas Dayeuhluhur. Beruntung, keduanya selamat.

"Bapak Jeje, pemilik rumah, mengalami lecet. Yadi, anaknya, mengalami patah tulang rusuk dan lecet," ucapnya, Selasa malam, menjelaskan dampak gempa bumi di Cilacap.

Edi menerangkan, pusat gempa berada di perbatasan Jawa Barat, tepatnya di sekitar Langgen-Pangandaran, dan cukup dekat dari wilayah Dayeuhluhur. Sifat gempa dangkal, dengan kedalaman sekitar 13 kilometer.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gempa Dangkal

Gempa dangkal itu menyebabkan shakemap atau peta goncangannya luas. Warga di wilayah Dayeuhluhur, Wanareja, Majenang, Karangpucung, hingga Sidareja dan Cilacap merasakan gempa ini.

"Ya, ambruknya hari ini, tadi pagi. Korban juga ada yang tertimpa reruntuhan. Roboh ya rumahnya," dia menerangkan.

Data BMKG menyebut, pada Sabtu, sekitar pukul 00.34 WIB, terjadi goncangan gempa dengan kekuatan magnitudo 3,2. Sebelumnya, di wilayah yang sama juga terjadi gempa dengan kekuatan magnitudo 2,7.

Gempa bersifat dangkal, hanya sekitar 13 kilometer di bawah permukaan tanah sehingga shakemap atau peta goncangannya luas. Diduga gempa disebabkan aktivitas sesar Citanduy.

Warga di perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat sempat panik oleh goncangan gempa ini. Pasalnya, gempa tak hanya terjadi sekali.

Terlebih, akhir-akhir ini, masyarakat memperbincangkan gempa megathrust yang berpotensi menggoncang pulau Jawa, khususnya pesisir selatan.

Edi menerangkan, besok warga, petugas BPBD, serta relawan akan bekerja bakti membersihkan puing dan memperbaiki rumah tersebut. BPBD berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Cilacap untuk mendistribusikan bahan bangunan rumah (BBR).

"Kita sekarang sudah tidak stok bantuan bangunan. Itu dikelola Dinas Sosial Cilacap," dia menjelaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.