Sukses

Perjalanan Ajaib Rindita, dari Dosen Menuju Brand Syar'i

Perjalanan seseorang memang penuh keajaiban. Dari dosen tiba-tiba melompat menjadi perancang busana, meski tanpa pengetahuan teknis tentang tata busana.

Liputan6.com, Semarang - Tren busana syar’i khususnya di Indonesia menawarkan berbagai varian. Mulai harga ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah, semuanya lengkap tersedia di pasaran.

Bisnis fashion syar’i pun mulai digandrungi artis-artis ibu kota, diantaranya Laudya Chintya Bella, Zaskia Sungkar, Shireen Sungkar, dan masih banyak lagi. Nama mereka tentu akan jadi brand yang mudah dikenal publik.

Bagaimana jika bisnis itu dijalani perempuan asal Blora? Apa bedanya dengan yang dirintis artis?

Adalah Rindita Soetikno, bermodal hobi, nekat, dan ketekunan. Bahkan tak paham teknis dan tata busana. Nyatanya ia berhasil menciptakan produk fashionnya sendiri.

"Dulu saya dosen. Keluar atas izin suami. Akhinya kita berdua terjun di dunia fashion," kata Rindita kepada Liputan6.com.

Melalui acara Ritz Syar’i bertajuk "Mystical Journey" akhir pekan lalu, branding Ritz Syar’i digelar. Rindita dan seluruh perancangnya bersilaturahmi dengan reseller produknya yang tersebar di seluruh Indonesia.

Rindita, dari Salatiga mengibarkan brand Ritz Syar'i (foto: Liputan6.com/linda/edhie prayitno ige)

Momen itu dimanfaatkan untuk peluncuran 50 model baju syar’i. Beberapa diantaranya diperagakan oleh Indah Dewi Pertiwi.

Ita, demikian panggilan akrab Rindita, mengawali bisnis di Salatiga. Sebelum brand "Ritz Syar’i" ia ciptakan, Ita mencoba menitipkan hijab, khimar, dan aksesoris pakaian muslimah lainnya melalui beberapa kerabatnya.

"Saya gak pernah cerita kalo serba kesusahan. Pernah pula nawarin karyawan buat keluar dan menutup usaha busana syar'i saja karena nggak mampu memberi upah," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembuktian

Acara itu bertajuk Mystical Journey, sebagai cerminan bahwa keberhasilan Ita penuh keajaiban. Penuh intervensi Tuhan.

"Dulu serba susah banget, tapi kok saya masih dikasih sabar. Sekarang berakhir indah seperti ini," kata Rindita.

Puncak dari gelaran itu, sebenarnya adalah pembuktian pendakian terjal Rindita. Setelah merayap, akhirnya ia mampu berdiri di salah satu puncak, meski belum yang tertinggi.

"Ini loh, orang daerah bisa bikin brand skala nasional dan insya Allah bisa internasional. Jadi gak selalu orang ibu kota," katanya.

(erlinda puspita wardani - kontributor liputan6.com)

Simak video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.