Sukses

Ribuan Selimut Hangatkan Warga Ketika Suhu Capai 1 Derajat Celsius di Garut

Suhu dingin yang mencapai di bawah 5 derajat Celsius, membuat pemda Garut bergerak cepat membagikan selimut untuk warga.

Liputan6.com, Garut Pemerintah Garut, Jawa Barat mengimbau warganya, tetap waspada datangnya ragam penyakit yang biasa menghinggapi masyarakat, selama cuaca ekstrem dingin musim kemarau berlangsung.

"Yang paling mudah terjangkit biasanya penurunan daya tahan tubuh," ujar Wakil Bupati Garut dr. Helmi Budiman, Jumat (26/7/2019).

Menurutnya, kondisi ekstrem dan kering yang diakibatkan minimnya curah hujan selama musim kemarau berlangsung, bisa menghantui kesehatan warga, sehingga dibutuhkan upaya agar kondisi tubuh bisa terus fit.

"Biasanya beberapa penyakit disebabkan virus seperti flu, diare, dan lainnya," dia mengingatkan.

Untuk membantu menghangatkan warga selama cuaca ekstrem musim kemarau berlangsung, pihaknya, ujar Helmi, telah membagikan hingga 3.000 lembar selimut yang ditujukan bagi masyarakat, terutama yang berada di area pegunungan. "Minta saja, nanti dinas sosial yang akan membagikan," kata dia.

Beberapa daerah yang menjadi prioritas sebagian besar berada di wilayah pegunungan seperti kawasan padat penduduk kaki Gunung Cikuray, Gunung Guntur, Papandayan, dan Talaga Bodas.

Hingga kini belum diterima adanya laporan warga yang mengalami gangguan kesehatan akibat cuaca ektsrem di wilayah itu. "Makanya tahap awal kami bantu berikan selimut dulu untuk menghangatkan tubuh," kata dia.

Tidak hanya itu, pihaknya juga mengintruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mendistribusikan air bersih ke beberapa daerah yang sudah mengalami kekeringan akibat cuaca ekstrem musim kemarau. "Tinggal ajukan, nanti kami akan berikan pasokan air secukupnya," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cuaca Ekstrem

Saat ini suhu ekstrem di Garut pada malam hari bisa mencapai 1 derajat Celsius, sementara siang hari berkisar antara 20-22 derajat Celsius, dengan embusan angin dingin menggigit.

Bahkan, jika dipetakan, rata-rata suhu di kawasan perkotaan mencapai 15 derajat Celsius, sedangkan di kawasan pegunungan bisa lebih rendah dari itu.

Dian Tresno Wikanti, dokter hewan di Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK) mengakui kondisi suhu ekstrem saat ini. Ia yang bekerja di kawasan pegunungan Kamojang, Kecamatan Samarang, menyatakan suhu malam hari bisa lebih rendah.

"Kalau jam tiga sampai empat subuh itu, saat suhu terendah bisa mencapai di bawah 5 derajat Celsius," kata dia.

Kondisi itu bertambah sulit, seiring dengan embusan angin kering yang berasal dari kawasan pegubungan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.