Sukses

Nasib Oknum Polisi di Palembang Usai Tembak Mati Pelaku Pungli

Brigadir IP menyerahkan diri ke Polresta Palembang usai menembak mati pelaku pungli di Palembang.

Liputan6.com, Palembang - Aksi pungutan liar (pungli) yang dilakukan warga Palembang, MR (35) berakhir tragis. Pelaku pungutan liar (pungli) ke sopir truk ini, akhirnya ditembak mati oknum polisi yaitu Brigadir IP, pada hari Senin, 22 Juli 2019.

Penembakan maut itu terjadi di Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Ilir Barat I Palembang Sumatera Selatan (Sumsel).

Kejadian berawal saat korban memalak uang ke Brigadir IP ketika membawa truk melewati Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Senin siang, sekitar pukul 11.30 WIB.

Dari informasi yang dihimpun, di kawasan tersebut memang sering terjadi pungli oleh oknum-oknum tertentu. MR pun diduga menjadi salah satu pelaku pungli supir truk yang melintas di jalan tersebut. Usai menembak korban, Brigadir IP langsung menyerahkan diri ke Polresta Palembang.

Kapolresta Palembang Kombes Pol Didi Hayamansyah mengatakan, dari pengakuan Brigadir IP, dia merasa terancam dengan aksi MR yang meminta uang secara paksa.

"Korban bahkan nyaris melukai Brigadir IP dengan senjata tajam jenis pisau, karena meminta paksa uang ke tersangka," ujarnya kepada Liputan6.com, Rabu (24/7/2019).

Karena merasa nyawanya terancam, oknum polisi yang bertugas di Polres Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel ini, akhirnya menghentikan aksi korban dengan timah panas. Setelah korban meninggal dunia, Brigadir IP sempat berlari ke Pos Lakalantas di TKP.

Tak lama kemudian, Brigadir IP lalu mendatangi SPKT Polresta Palembang, untuk menyerahkan diri dan mengakui perbuatannya. Saat ini, oknum polisi tersebut sedang diperiksa di Polresta Palembang.

Menurut Kasi Propam Polresta Palembang AKP Makmun, kasus penembakan ini sedang diproses sesuai dengan laporan Brigadir IP sebagai korban.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lapor Sebagai Korban

"Dia (Brigadir IP) datang ke SPKT Polresta Palembang untuk melaporkan diri sebagai korban pemerasan. Saat melakukan dinas luar dengan membawa kendaraan itu, tiba-tiba diperas korban," ujarnya.

Senjata api yang digunakan Brigadir IP untuk menghentikan aksi pungli korban berstatus resmi. Karena saat kejadian Brigadir IP masih bertugas sebagai anggota polisi.

"Dia statusnya sedang bertugas, jadi (senjata api) resmi. Nanti akan dilakukan pendalaman kasus lagi oleh Propam Polda Sumsel dan Polres Ogan Komering Ilir," dia mengatakan.

Usai aksi penembakan tersebut, ruas jalan di TKP langsung macet. Korban yang dibawa warga ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, akhirnya mengembuskan napas terakhir.

Kejadian ini menjadi viral di media sosial Instagram, salah satunya di akun Palembang Terkini. Video evakuasi korban yang diunggah mendapat respon dari para warganet.

"Ternyata bukan cuma istilah sopir tembak, memang ada kenyataannya. Mantap kalau sopir tembak pemalak, baru tahu rasa," tulis akun Instagram @oksi_meriandi.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.