Sukses

Waspada Angin Kumbang di Cirebon

Angin kumbang kerap menjadi ancaman serius bagi masyarakat di Cirebon.

 

Liputan6.com, Cirebon - Bukan hanya kekeringan dan harga kebutuhan pokok mahal, musim kemarau juga membawa ancaman lainnya, yaitu hembusan angin kumbang.

Prakirawan BMKG Stasiun Jatiwangi Kabupaten Majalengka Ahmad Faa Izyn mengatakan, angin kencang di Cirebon dan sekitarnya merupakan fenomena tahunan. Angin yang oleh masyarakat disebut angin kumbang itu terjadi karena dua faktor.

"Pertama faktor global, kedua faktor lokal kalau orang pantura sebutnya angin kumbang. Hari ini angin diprediksi semakin kencang peningkatannya," kata Faa Izyn kepada Liputan6.com, Selasa (16/7/2019).

Untuk faktor global, katanya, angin kencang terjadi akibat adanya perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan di wilayah utara dan selatan. Faktor lain yang menyebabkan terjadinya peningkatan adalah angin kumbang.

Angin kumbang berasal dari wilayah tenggara selatan atau dari balik Gunung Ciremai. Angin Kumbang turun lebih cepat dari Gunung Ciremai menuju ke wilayah Ciayumajakuning.

Dia menyebutkan, kecepatan angin hingga saat ini mencapai 56 km per jam. BMKG memprediksi fenomena angin kencang di Cirebon dan sekitarnya terjadi hingga 18 Juli 2019 mendatang.

"Angin kumbang biasanya terjadi saat musim kemarau. Saya mengamati angin kumbang mulai terjadi sejak awal Juli dan diprediksi berakhir pada akhir September," kata dia.

Dampak fenomena angin kumbang tersebut juga terjadi pada masyarakat pesisir pantai Pantura Jawa Barat. Terjadi peningkatan gelombang di perairan Pantura lebih dari 1,5 meter.

Dia mengimbau agar nelayan tradisional yang menggunakan kapal kecil agar berhati-hati saat melaut.

"Waspada saja angin kencang ini juga berdampak kepada aktivitas nelayan," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gangguan Kesehatan

Dia menyebutkan, angin kumbang juga berdampak pada kesehatan warga. Dia mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker dan pelindung badan saat berkendara roda dua.

"Gangguan kesehatan seperti flu kemudian kulit terasa kering dan lain sebagainya karena angin kencang otomatis debu juga beterbangan," ujar dia.

Faa Izyn juga menjelaskan, ciri-ciri angin kumbang yakni kelembaban udara rendah jika angin bergerak semakin kencang. Cuaca cerah, awan sedikit sehingga jika pagi hari udara terasa sangat dingin.

Kondisi tersebut, dapat menyebabkan bagian tubuh seperti bibir kering. Selain mengganggu kesehatan, angin kumbang juga berpotensi menyebabkan pohon tumbang.

"Prediksi kami tiga hari kedepan intensitas angin kencang sangat tinggi jadi tetap waspada jaga diri dan kesehatan," kata dia.

 

Saksikan video pilihan berikut ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.