Sukses

Kampanye Go Green ala Hotel-Hotel Mewah di Yogyakarta

Bentuk perilaku ramah lingkungan juga disebarkan melalui pelayanan kepada para tamu.

Liputan6.com, Yogyakarta - Hotel-hotel berbintang di Yogyakarta berlomba-lomba menerapkan gaya hidup dan perilaku go green dalam kesehariannya. Tidak melulu menghadirkan tanaman hijau di sekitar area hotel, bentuk perilaku ramah lingkungan juga disebarkan melalui pelayanan kepada para tamu.

Hotel Harper Mangkubumi Yogyakarta, misalnya, berkomitmen untuk mengurangi sampah plastik dengan mengganti botol minuman plastik di kamar menjadi water jug.

"Penggantian botol air minum kemasan plastik di kamar hotel dengan water jug bertujuan untuk mendorong tamu hotel supaya peduli lingkungan dan membiasakan diri menjaga alam dengan tidak menggunakan botol air minum kemasan plastik," ujar Wawan Eza Sukmawan, General Manager Hotel Harper Mangkubumi Yogyakarta, Rabu, 10 Juli 2019.

Perilaku go green tidak hanya berlaku di kamar. Penggantian botol air minum kemasan plastik juga dilakukan di seluruh ruang pertemuan hotel. Apabila ada tamu yang mengadakan pertemuan atau acara di ruang pertemuan, maka tetap memakai water jug.

Ia mengatakan untuk memudahkan tamu minum air putih, Hotel Harper Mangkubumi Yogyakarta menyediakan dispenser di setiap koridor kamar. Bahkan dispenser juga ditempatkan di kamar tipe Junior Suite dan Harper Suite.

Menurut Wawan, program penggantian botol air minum kemasan plastik ke kemasan kaca merupakan salah satu program kampanye go green bertajuk Say No to Plastic Bottle yang diadakan Archipelago International, manajemen hotel yang menaungi Harper Mangkubumi Yogyakarta.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bikin Sabun Daur Ulang

Hotel Melia Purosani punya satu cara unik saat menerapkan go green. Pada awal bulan, ratusan karyawan hotel secara bergiliran membuat sabun daur ulang.

Sabun itu berasal dari sabun sisa tamu hotel yang biasanya hanya dipakai sekali atau dua kali. Sisa sabun dikumpulkan dan diolah kembali menjadi sabun baru dengan aroma beragam, seperti kopi, teh hijau, pandan, dan sebagainya.

Program yang sudah berjalan sejak dua tahun lalu ini diberi nama Soap for Hope. Selain kampanye lingkungan, ada misi sosial di balik sabun batang berukuran 120 gram itu.

"Kami kemas ulang dan bisa jadi suvenir untuk tamu hotel yang ingin membeli, harganya Rp20.000 per buah dan hasil penjualan sabun didonasikan ke Yayasan Reachout Foundation untuk mendukung berbagai program pemberdayaan komunitas terutama pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) serta dibagikan gratis ke warga sekitar hotel," tutur Danang Setyawan, Marketing Communications Hotel Melia Purosani Yogyakarta.

Sabun daur ulang aman dipakai dan tidak mengandung bakteri. Sebab, bakteri hanya bisa hidup di kondisi asam, sedangkan sabun bersifat basa.

Hotel Melia Purosani Yogyakatya menghasilkan dua kilogram limbah sabun setiap hari, sehingga program ini sesuai dengan komitmen hotel untuk mengurangi sampah atau limbah sabun yang tidak terpakai. Terlebih, Hotel Melia Purosani juga sudah meraih EarthCheck Gold Certification dan Green Hotel Award 2017.

 

3 dari 3 halaman

Mengurangi Volume Sampah Makanan

Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta juga tidak ketinggalan ambil bagian dalam program go green. Marketing Communication Manager Royal Ambarrukmo Yogyakarta Khairul Anwar menyebutkan sejumlah langkah yang sudah dilakukan hotelnya untuk mendukung kampanye lingkungan hijau.

"Kami mengurangi kemasan plastik dengan mengganti sedotan plastik ke kertas atau stainless steel, mengurangi botol minuman plastik dalam paket pertemuan, serta menggunakan tas daur ulang atau kain," ucapnya.

Selain itu, hotel juga sudah menggunakan LED sebagai lampu eksterior dan interior yang lebih menghemat energi. Instalasi bersensor diterapkan untuk urinoir, wastafel, dan toilet duduk supaya meminimalkan jumlah air yang terbuang sia-sia.

Hotel Royal Ambarrukmo telah membuat ratusan lubang biopori di area taman belakang serta tempat parkir terbuka untuk memaksimalkan penyerapan dan daur ulang penggunaan air hujan sebagai pemeliharaan taman asri. Ia juga mengoptimalkan keberadaan tanaman lokal pada area taman yang rindang untuk memaksimalkan kualitas udara.

"Hotel juga sudah bersertifikasi HACCP untuk food hygiene and safety yang dikontrol langsung oleh pihak asesor dan kami berupaya membuat penyesuaian atau perencanaan jumlah tamu dan pesanan makanan atau minuman supaya mengurangi volume makanan terbuang saat pertemuan atau acara," kata Anwar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.