Sukses

Penemuan Benda Purbakala yang Tertimbun Letusan Gunung Kelud

Temuan benda purbakala itu berupa struktur batu bata kuno yang diduga bangunan sebuah tempat peribadatan atau candi.

Liputan6.com, Kediri - Dalam kurun waktu satu bulan terakhir tercatat sudah tiga kali ditemukan benda purbakala diduga peninggalan kerajaan di wilayah Kabupaten Kediri. Dengan adanya penemuan ini, masyarakat semakin meyakini bahwa konon kerajaan Kediri merupakan kerajaan tertua nomor dua di Indonesia.

Benda purbakala diduga zaman kerajaan kembali ditemukan di Desa Karang Tengah Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri. Temuan itu berupa struktur batu bata kuno yang diduga bangunan sebuah tempat peribadatan atau candi.

Penemuan struktur batu bata kuno ini berawal dari ketidaksengajaan saat warga melakukan aktivitas penggalian tanah. Saat penggalian berlangsung, di kedalaman 4 meter di atas permukaan, cangkul yang dipergunakan membentur sebuah batu bata.

Sutris (39) dan Didik (40) warga setempat yang melakukan aktivitas penggalian manual untuk meratakan lahan persawahan kemudian beralih ke titik lain agar tidak merusak struktur peninggalan bersejarah tersebut.

Penemuan ini kemudian didengar oleh Tim Damar Panuluh Nusantara (DPN) yaitu komunitas penyelamat dan pelestari benda-benda peninggalan leluhur.

Lokasi ditemukannya benda purbakala tersebut berada di kawasan aliran sungai Konto di dusun Wangkal, tepatnya pada kawasan galian pasir atau tanah uruk lahan milik salah seorang warga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masih Misteri

Begitu dicek dan diketahui masih ada sisa-sisa struktur yang masih rekat dan tertata, Tim DPN menghubungi Pemerintah Desa Karangtengah Kandangan dan juga Polsek Kandangan, Koramil Kandangan, Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri, dan juga Korwil Jupel BPCB Jatim yang ada di Kediri. Respon cepat dilakukan oleh pemerintah desa dan juga Polsek Kandangan.

"Keberadaan peninggalan leluhur berupa struktur batu bata kuno yang diduga bagian dari bangunan candi atau tempat pemujaan kami temukan di kedalam sekitar 5 sampai 6 meter dari permukaan tanah," tutur Rianto, ketua sekaligus penanggung jawab tim Damar Panuluh Nusantara, akhir pekan lalu.

Hal ini menunjukkan bahwa material vulkanik akibat letusan Gunung Kelud menyapu semua bangunan tersebut. Dugaan ini terlihat dari struktur susunan atau lapisan tanah di sekitar temuan batu bata kuno yang terdiri dari lapisan tanah pasir, tanah kerikil, tabah liat, dan tanah keras.

"Hal ini menunjukkan sudah berulang kali lahar akibat letusan Gunung Kelud melintasi kawasan tersebut dan menjadikan peninggalan leluhur berada lebih dalam dari permukaan tanah," katanya.

Belum bisa dipastikan struktur bangunan kuno tersebut peninggalan pada masa kerajaan apa dan abad berapa, karena masih menunggu penelitian dari dinas terkait. Namun, batu bata kuno berukuran panjang sekitar 39 cm dan lebar sekitar 23 cm dan tebal sekitar 8 cm tersebut diharapkan bisa segara diamankan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.