Sukses

Keindahan Pagi dan Pudarnya Mitos Putus Cinta di Gunung Pegat

Gunung Pegat merupakan destinasi baru yang digandrungi anak muda Sukoharjo dan sekitarnya

Liputan6.com, Denpasar Bagi sebagian anak muda, mengatakan putus kepada pacar seringkali sulit diucapkan. Meski kita sudah tak betah bersamanya lagi, namun lidah terasa terkatup saat di depannya. Akibatnya, Anda sering mengulur-ulur waktu lantaran tak memiliki keberanian untuk mengatakan ‘kita putus’.

Bagi orang seperti itu, solusi di masa lalu adalah mengunjungi destinasi wisata Gunung Pegat di Dusun Klile, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Dari namanya kita sudah terbayang destinasi ini berkaitan dengan putusan cinta. Eits, tapi itu dulu. Ya, mitos yang berkembang di kalangan orangtua zaman dahulu, jika kita bepergian bersama pacar ke Gunung Pegat, pasti setelahnya akan putusan. Begitu juga bagi yang sudah menikah dan 40 hari pernikahannya, lantas berwisata ke Gunung Pegat, pasti akan berpisah.

“Dulu mitosnya seperti itu, meski tak bisa dibuktikan secara ilmiah. Entah bagaimana awal mulanya sehingga mereka yang baru menikah atau masih pacaran tak ada yang berani ke sana. Tapi sekarang justru Gunung Pegat jadi lokasi anak-anak muda untuk selfie dan berwisata hingga camping,” kata tokoh masyarakat setempat Sastro Suwito (84) kepada Liputan6.com, Senin (1/7/2019). 

Namun kini mitos itu telah pudar. Sebaliknya, Gunung Pegat kini digandrungi anak-anak muda, bahkan menjadi lokasi favorit bagi pasangan yang hendak mengabadikan moment bersejarah dalam hidup mereka sebelum memasuki jenjang pernihakan.

Ya, Gunung Pegat kini menjadi lokasi favorit di kalangan anak-anak muda di kawasan Sukoharjo dan sekitarnya untuk melakukan sesi pemotretan pre-wedding.

Bagi kita yang membawa kendaraan roda dua atau roda empat bisa langsung naik hingga ke atas Gunung Pegat. Baru-baru ini, Gunung Pegat dibuka untuk umum sebagai sebuah destinasi wisata.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hamparan Sawah dan Padang Ilalang

Sejumlah fasilitas dibangun seperti akses bagi tamu yang membawa kendaraan hingga langsung sampai ke puncak. Meski fasilitas jalan masih terbuat dari batu kapur, namun sudah bisa dilalui oleh kendaraan yang banyak berlalu lalang turun naik Gunung Pegat.

Dari bawah ke atas, kita hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit saja. Begitu tiba di pucak Gunung Pegat, sejumlah pemandangan eksotik dapat kita nikmati.

Dari atas Gunung Pegat, kita bisa menyaksikan hamparan luas sawah menghijau milik warga sekitar. Padang ilalang di Gunung Pegat membuat suasana begitu nampak syahdu. Ya, hamparan sawah menghijau dan padang ilalang menjadi lokasi favorit anak-anak muda sebagai latar belakang foto selfie.

Selain dua hal tadi, di Gunung Pegat kita dapat menikmati sinar mentari pagi atau sunrise. Datanglah pagi hari, sinar mentari pagi yang menjilati tubuh kita akan semakin menambah eksotik latar belakang foto yang kita ambil.

Gunung Pegat kini telah menjelma menjadi destinasi wisata favorit di kalangan anak-anak muda. Hampir saban hari ratusan anak-anak muda hilir mudik menuju lokasi.

3 dari 4 halaman

Atraksi dan Penyangga Destinasi

Pihak pengelola yakni Karang Taruna dan Kelurahan Karangasem terus berbenah memperbaiki fasilitas Gunung Pegat. Hal itu seperti fasilitas jalan, spot kuliner, toilet, musala dan kebutuhan wisatawan yang berwisata ke Gunung Pegat.

Sulung Fajar Sulistyo (25), salah satu pengurus Karang Taruna di Dusun Klile menjelaskan, sesungguhnya mereka memiliki angan besar untuk lebih mempercantik destinasi wisata Gunung Pegat, baik dari sisi atraksi maupun fasilitas penyangganya. Hanya saja, keterbatasan anggaran membuat perencanaan yang telah ditentukan harus perlahan direalisasikan.

“Ada banyak hal yang ingin kita lengkapi baik itu dari aspek atraksinya maupun fasilitas pendukung destinasi wisata di Gunung Pegat. Kami telah memiliki perencanaan, namun harus perlahan merealisasikannya karena soal anggaran,” ujarnya.

“Saat ini destinasi wisata Gunung Pegat telah menjelma menjadi destinasi digital, karena hasil foto dan video yang tersebar di sosial media dari mereka yang pernah berkunjung ke sini, semakin menambah daya tarik. Di sini kami juga saat ini menyediakan fasilitas camping ground bagi mereka yang berminat,” tambah Fajar.

4 dari 4 halaman

Spot Selfie dan Tracking

Di sisi lain, Fajar menjelaskan jika destinasi wisata Gunung Pegat juga digandrungi bagi mereka yang senang tracking, hingga lokasi pre-wedding. “Tracking dan pre-wedding itu juga menjadi kekuatan destinasi digital Gunung Pegat. Itu juga salah satu potensi yang terus kita kembangkan di sini,” jelas Fajar.

Rahma Aulia (16), wisatawan asal Bandung, Jawa Barat mengaku terkesima dengan keindahan Gunung Pegat. Ia yang datang bersama keluarganya mengaku kagum dengan eksotisme Gunung Pegat. “Keren baget buat selfie, apalagi kalau pagi. Padang ilalangnya terasa kita lagi di mana gitu,” ucap Rahma.

Untuk menjangkau lokasi, jika Anda berangkat dari Solo membutuhkan waktu 45 menit jika kondisi lalu lintas tak macet. Silakan Anda mengikuti rute jalan Wonogiri-Solo, lalu belok ke kanan setelah Pasar Nguter. Selanjutnya, Anda tinggal mengikuti petunjuk jalan untuk menuju Dusun Klile, lokasi di mana Gunung Pegat berada.

Meski kini menjadi destinasi favorit, namun tak ada biaya apapun yang dipungut oleh pihak pengelola bagi wisatawan yang berlibur ke Gunung Pegat. Anda bisa mengeksplor destinasi yang tengah booming ini secara cuma-cuma alias gratis. Ayo, tunggu apalagi, datang dan nikmati syahdunya destinasi digital Gunung Pegat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.