Sukses

Sudah Tuakah Helikopter TNI yang Hilang Kontak di Papua?

Helikopter M-17 yang hilang kontak di pegunungan Bintang Papua, sudah berusia sekitar 20 tahun.

Liputan6.com, Kendari - Helikopter TNI M-17 dengan nomor registrasi HA-5138 milik Penerbad TNI-AD yang hilang kontak di Papua, Jumat (28/6/2019), sebulan sekali rutin bertugas membawa logistik.

Logistik didistribusikan menuju sejumlah pos pengamanan di wilayah perbatasan.

Komandan Kodim 1702 Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto SH mengatakan, helikopter sudah bertugas cukup lama mengangkut personel dan logistik.

"Sudah sekitar 20 tahun lah, sudah cukup lama," ujar Candra Dianto, Jumat (28/6/2019) dihubungi via telepon seluler.

Dia melanjutkan, hingga pukul 22.40 WIT, belum ada informasi terbaru soal keberadaan helikopter TNI M-17. Personel gabungan TNI dan Polri masih melakukan pencarian di lokasi yang diperkirakan hilang kontak.

"Ada 25 orang yang sudah dikirim dari Koramil dan Polres Jayapura," katanya.

Kondisi terbaru di Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang terjadi hujan deras. Selain itu, hujan deras yang belum berhenti cukup menyulitkan tim pencari.

Komandan Yonif 725 Woraagi Letkol Inf Hendrik Ginting, dikonfirmasi via pesan Whatsapp, mengakui belum bisa memberikan banyak keterangan.

"Mohon doanya yaa... sampai sekarang belum ada informasi posisi dan situasi Helikopter TNI yang hilang kontak," katanya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ini Lima Prajurit TNI Personil Yonif 725 Woroagi

Lima orang prajurit TNI yang hilang kontak berasal dari Yonif 725 Woroagi Sulawesi Tenggara. Kelimanya yakni, Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin dan Prada Tegar Hadi Sentana.

Kelimanya diberangkatkan menuju Papua pada 8 November 2018. Bersama dengan 445 orang prajurit lainnya, pasukan Yonif 725 Woroagi ditugaskan di Pegunungan Bintang Papua dan Kabupaten Keerom.

Rencananya, personel Yonif 725 Woroagi akan bertugas hingga September 2018. Namun, hingga hari ini belum ada rencana penarikan pasukan.

Kapenrem 143 Haluoleo Mayor Inf Andi Sumarsono mengatakan, kelima prajurit Yonif 725 Woroagi tinggal di asrama TNI sebelum berangkat bertugas di Papua. Hingga saat ini pihaknya masih berkoordinasi soal keberadaan mereka.

"Belum ada kabar, kami masih koordinasi," ujar Andi Sumarsono.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.