Sukses

Gelagat Mencurigakan Rombongan Penumpang Pakai Sepatu Sama di Bandara Pekanbaru

Delapan pria asal Aceh ditahan petugas Polresta Pekanbaru karena memakai sepatu sama di Bandara. Dalam sepatu itu diselipkan sabu total berat 4,1 kilogram.

Liputan6.com, Pekanbaru- Delapan pria asal Aceh tertahan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru karena tujuh di antaranya memakai sepatu sama. Mereka lalu diserahkan ke Satuan Reserse Narkoba Polresta karena menyelipkan sabu di setiap sepatu yang dipakai.

Menurut Kapolresta Pekanbaru Komisaris Besar Susanto, ada 34 paket sabu yang dikeluarkan petugas Avsec bandara dari masing-masing sepatu pelaku. Merekapun tidak jadi berangkat ke Surabaya untuk membawa barang haram itu.

"Setelah ditimbang, total sabu itu lebih kurang 4,1 kilogram," kata Susanto di kantornya, Jum'at petang, 28 Juni 2019.

Susanto menjelaskan, delapan pria yang masih diperiksa intensif di Mapolresta Pekanbaru ini sempat menginap di salah satu hotel. Jum'at pukul 05.00 WIB, mereka berangkat ke bandara.

Layaknya penumpang biasa, mereka chek in setelah melalui beberapa petugas Avsec. Tiba di lantai dua bandara, petugas Avsec merasa aneh dengan gelagat calon penumpang ini.

"Apalagi setelah melihat semua sepatu yang mereka pakai sama, mereknya sama, cuman satu yang beda," kata Susanto.

Petugas Avsec lalu memeriksa barang bawaan di tas tapi hanya menemukan pakaian saja. Satu persatu lalu diminta membuka sepatu hingga akhirnya ditemukan bungkusan hitam di setiap sepatu.

"Setelah diperiksa, ada sabu di setiap bungkusan itu, hal ini dikoordinasikan Avsec ke POM AU yang bertugas di sana," terang Susanto.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hanya Kurir

Setelah calon penumpang ini digiring ke ruang petugas bandara, Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru datang. Semuanya digelandang ke Mapolresta berikut sabu, sepatu dan beberapa buah telepon genggam.

"Ada juga uang Rp 2,8 juta yang disita sebagai barang bukti," ucap Susanto.

Hingga kini, penyidik masih mendalami dari mana asal sabu itu, berapa upah yang diterima, siapa penerima di Surabaya dan siapa yang memberi perintah membawa sabu ke ibu kota Jawa Timur itu.

"Termasuk mencari informasi sudah berapa kali membawa sabu. Semuanya kurir," terang Susanto.

Adapun inisial masing-masing pelaku adalah RS, MS, FN, MK, SW, ML, MR dan AH. Semua pelaku masih muda, paling tua berusia 25 tahun dan paling kecil berumur 19 tahun.

Terkait penagahan narkoba via bandara ini, Susanto mengapresiasi kesigapan petugas Avsec. Terutama kejelian melihat gelagat penumpang pembawa sabu dari Pekanbaru untuk dikirim ke daerah lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.