Sukses

Geliat Bandara Samarinda Tersandung Landasan Pacu yang Rentan Rusak

Selain landasan pacu, perlu juga pemasangan alat bantu visual pendaratan pesawat di Bandara Samarinda Pranoto. Peralatan ini dibutuhkan saat cuaca buruk di mana jarak pandang pilot pesawat hanya sejauh 1 kilometer.

Liputan6.com, Samarinda - Bandara Samarinda APT Pranoto Samarinda menutup seluruh jadwal penerbangan pesawatnya menyusul kerusakan landasan pacunya pada Sabtu, 22 Juni 2019, pukul 16.00 Wita, lalu. Otoritas bandara mendapati pengelupasan aspal landasan pacu pesawat di posisi depan tower bandara.

"Demi keselamatan penerbangan pesawat penutupan bandara ini. Ada kerusakan aspal landasan pacu, seorang pilot pesawat yang melakukan one way lock sehingga aspalnya rusak," kata Kepala Bandara APT Pranoto Samarinda, Dodi Dharma Cahyadi saat dihubungi, Minggu, 23 Juni 2019.

Bandara Pranoto menutup operasi pukul 16.00 hingga berakhirnya layanan penerbangan di Samarinda pukul 19.00 Wita. Selama waktu itu, pihak bandara memperbaiki aspal landasan pacu yang mengalami kerusakan.

"Kami kerja sejak sore hingga malam memperbaiki kerusakan itu," papar Dodi.

Selama proses perbaikan ini, Dodi terpaksa membatalkan sembilan penerbangan pesawat ke sejumlah rute tujuan. Lima kedatangan pesawat di Samarinda pun dialihkan sementara ke Bandara Sepinggan Balikpapan. Dua bandara di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ini lokasinya berjarak 100 kilometer.

"Pihak maskapai penerbangan yang membawa penumpang pesawat dari Samarinda ke Balikpapan mempergunakan sarana transportasi darat," ungkapnya.

Sempat tutup tiga jam, Bandara Samarinda Pranoto sudah beraktivitas normal sehari setelahnya, Minggu 23 Juni 2019. Penerbangan pesawat langsung dibuka rute tujuan Jakarta pukul 06.00 Wita.

"Sudah normal penerbangan setelah ada perbaikan aspal landasan pacu," papar Dodi yang menambahkan penerbangan masih terganggu permasalahan genangan banjir di sejumlah titik Kota Samarinda.

Agar peristiwa serupa tidak terulang, Dodi meminta perlunya peningkatan konstruksi aspal landasan pacu bandara sepanjang 2.250 meter ini. Idealnya, landasan pacu pesawat mempergunakan jenis aspal konkret agar mampu menahan beban pesawat berbadan besar secara berulang-ulang.

"Kami sudah usulkan pemda untuk meningkatkan kualitas landasan pacu. Sekarang ini pakai aspal jenis CTBC yang rawan dimasuki air," ungkapnya.

Bukan hanya itu, Dodi pun menyinggung perlunya pemasangan alat bantu visual pendaratan pesawat di Bandara Pranoto. Peralatan ini dibutuhkan saat cuaca buruk di mana jarak pandang pilot pesawat hanya sejauh 1 kilometer.

"Kalau cuaca buruk, pilot pesawat sangat membutuhkan panduan pendaratan pesawatnya," paparnya.

Sehubungan dua masalah ini, Dodi terpaksa membatasi frekuensi penerbangan dan kedatangan pesawat di Bandara Samarinda ini. Ia mencatat penerbangan di bandara sudah mencapai 4.500 serta permintaannya terus meningkat.

"Selama enam bulan terakhir permintaan terus meningkat. Kami melayani penumpang di tujuh kota/kabupaten di Kaltim," tuturnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantuan Bandara Balikpapan

General Manager Bandara Sepinggan Balikpapan, Farid Indra Nugraha mengaku prihatin dengan permasalahan banjir yang menganggu layanan Bandara Samarinda. Ia memastikan, bandaranya siap membantu pengalihan pesawat yang sekiranya hendak mendarat di Balikpapan.

"Sebagai sesama pelaku layanan jasa transportasi udara, tentunya kami turut prihatin. Bandara Balikpapan siap menerima kedatangan pesawat ini," ujarnya.

Demikian pula kali ini, saat landasan pacu Bandara Pranoto mengalami kendala. Lima pesawat mengalihkan pendaratan ke Bandara Sepinggan sore harinya. Bandara ini menerima kedatangan pesawat asal Yogyakarta, Jakarta, dan Denpasar Bali.

"Ada lima pesawat yang mendarat di Balikpapan dari rencana semula di Samarinda," papar Humas Bandara Sepinggan, Andanina Dyah Permata Megasari.

Sejumlah penumpang pesawat ini selanjutnya meneruskan penerbangan ke sejumlah rute tujuan Surabaya, Jakarta, Samarinda, dan Makassar. Selama Bandara Pranoto bermasalah, Bandara Balikpapan menerima ratusan penumpang pesawat menempuh transportasi darat dari Samarinda.

"Ada yang berangkat malam kemarin dan dini hari ini. Sekarang semua pesawat sudah berangkat," papar Dyah.

Bandara Sepinggan berdiri sejak zaman Belanda memiliki kualifikasi internasional. PT Angkasa Pura membenamkan investasi dengan merenovasi terminal keberangkatan dan kedatangan senilai Rp2 triliun.

Bandara ini dirancang mampu melayani pertumbuhan penumpang pesawat di Kaltim sebanyak 10 juta orang.

Sedangkan Bandara Pranoto dibangun mempergunakan alokasi anggaran Pemprov Kaltim sebesar Rp1,8 triliun. Presiden Joko Widodo meresmikan langsung operasinya di pertengahan bulan Oktober silam.

Bandara Pranoto mengalami pertumbuhan 30 persen arus penumpang pesawatnya. Selama lebaran ini, mereka memberangkatkan 6 ribu penumpang arus mudik.

Normalnya, bandara ini melayani hingga 4 ribu penumpang asal Samarinda, Kutai Kartanegara, Bontang, Kutai Timur, Kutai Barat dan Mahakam Ulu.

Sebaliknya, total arus mudik di Bandara Sepinggan turun 30 persen menjadi 15.319 penumpang selama musim lebaran. Biasanya, bandara ini melayani hingga 22.655 penumpang arus mudik Lebaran.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.