Sukses

Diduga Hipotermia, Bayi Berusia 4 Hari Jadi Korban Meninggal Banjir Konawe

Banjir Konawe menyebabkan 4 orang meninggal dunia dan 32 ribu orang lebih warga mengungsi.

Liputan6.com, Konawe - Bencana banjir Konawe telah merendam 25 kecamatan. Di antara puluhan ribu korban banjir, tercatat sudah ada empat korban meninggal dunia. Dua korban merupakan orang dewasa, sedangkan, dua korban lainnya merupakan bayi berusia di bawah satu bulan.

Koordinator Tim Tanggap Bencana (Tagana) Kabupaten Konawe, Melina Basir Hamzah mengatakan, dua korban meninggal dunia sudah dimakamkan Minggu (16/6/2019). Dia merinci, kedua korban merupakan warga Kecamatan Pondidaha.

Bayi yang meninggal dunia berasal dari Wonuamondara, Kabupaten Konawe. Korban dimakamkan di Desa Laloumera, Kecamatan Besulutu. "Bayi belum diberi nama oleh orangtuanya, baru berusia sekitar hampir 2 minggu," ujar Melina.

Kedua orangtua bayi, Napi dan Asminah mengatakan, bayi mereka menderita sakit setelah banjir melanda sejak Selasa (11/6/2019). Laporan yang diterima Tagana, korban mengalami gejala demam sebelum meninggal.

Korban banjir Konawe yang meninggal dunia pada hari yang sama, yakni Daeng Situju (70). Menurut pihak Tagana, dia awalnya menolak mengungsi karena menjaga kios berisi barang dagangan miliknya.

Korban diketahui sakit setelah dicek kerabatnya di rumahnya. Kondisinya memburuk, korban kemudian dibawa ke Posko 2 di Kecamatan Pondidaha.

"Di Posko dia masih sakit lalu dirujuk di rumah sakit Kota Kendari dan meninggal di sana. Kabarnya karena sakit komplikasi," ujar Melina Basir.

Dua korban lain disebutkan Kepala BPBD Sulawesi Tenggara, Boy Ikhwansyah. Satu korban merupakan orang dewasa, sedangkan salah satunya, bayi berusia 4 hari.

"Kami masih cari kabar soal data lengkap. Informasi sementara, bayi meninggal karena hipotermia," ujar Boy Ikhwansyah.

Boy menjelaskan, BPBD Konawe sempat hendak mengevakuasi korban, tetapi orangtuanya menolak. Saat itu, rumah sudah sudah terendam banjir.

"Saat dilarikan ke rumah sakit, bayi sudah tak tertolong," ujar Boy.

Dia menambahkan, satu orang lainnya yang menjadi korban banjir Konawe merupakan seorang pria asal Desa Waworaha, Kecamatan Soropia. Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi jelas soal data korban.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengungsi Capai 32.824 Orang

Jumlah pengungsi korban banjir Konawe mencapai 32.824 orang hingga Minggu (16/6/2019). Pengungsi sebanyak ini berasal dari 25 kecamatan.

Kepala BPBD Konawe, Ameruddin mengatakan pengungsi sudah menempati lokasi aman. Hingga saat ini, tidak ada pengungsi yang menempati lokasi terpencil dan sulit dijangkau tim relawan.

"Sementara, mereka tinggal di kantor camat, posko kesehatan dan kantor," ujar Ameruddin.

Dia menambahkan, ketinggian air masih setinggi 80 sentimeter hingga 1,20 meter. Dua wilayah yang masih terendam banjir yakni, Kecamatan Wonggeduku dan Pondidaha.

"Di wilayah Pondidaha jalur jalan raya Trans Sulawesi, belum bisa dilewati mobil pikap. Banjir masih tinggi," tambahnya.

Puluhan personel dari Kantor SAR Kendari masih melakukan evakuasi di wilayah terpencil di Konawe. Salah satunya, Desa Latoma Tua, Kecamatan Latoma.

"Tim masih mengevakuasi dan membawa logistik, di sana sulit akses dan jalan. Tim SAR bahkan membawa perahu karet berisi logistik bagi korban banjir Konawe," ujar Humas Kantor SAR Kendari, Wahyudi.

Wahyudi menambahkan, personel SAR Kendari akan tetap berada di Konawe. Belum ada perintah penarikan hingga kondisi kembali normal.

saksikan juga video plihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.