Sukses

Ikut Mendaki Gunung Sibayak, Bocah 4 Tahun Tersambar Petir

Sebelum tersambar petir, korban sedang duduk di tepi kawah Gunung Sibayak. Ketika itu cuaca mendung.

Liputan6.com, Karo - Dua orang pendaki disambar petir di Gunung Sibayak, tepatnya di Desa Jaranguda, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut).

Informasi diperoleh Liputan6.com, kedua korban yang tersambar petir merupakan anak dan ayah. Keduanya disambar petir saat sedang mendaki bersama dua orang anggota keluarga lainnya di gunung dengan ketinggian 2.212 meter dari permukaan laut (mdpl) ini.

Kepala Seksi (Kasi) Operasional Basarnas Medan, M Agus Wibisono mengatakan, kedua korban disambar petir bernama Jamil (40) dan Rumaisa (4), dan dua orang lainnya selamat. Korban merupakan warga Berastagi.

"Saat kejadian ada empat orang. Semuanya bestatus satu keluarga. Mereka sedang melakukan wisata pendakian di Gunung Sibayak," kata Agus, Rabu (12/6/2019).

Dia menjelaskan, sebelum tersambar petir, kedua korban sedang duduk di tepi kawah Gunung Sibayak. Ketika itu cuaca mendung. Saat disambar petir, kedua korban terpental dan langsung jatuh ke lembah gunung.

Petugas dari ranger Gunung Sibayak yang mendapat informasi langsung melakukan evakuasi bersama tim SAR, masyarakat, dan petugas kepolisian.

"Petugas gabungan melakukan evakuasi terhadap kedua korban yang terpental ke dalam kawah," jelas Agus.

Agus mengungkapkan, kedua korban dalam keadaan selamat. Setelah dievakuasi dari dalam kawah, kedua korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Amanda yang berada di Kecamatan Berastagi.

"Keduanya menderita luka bakar di sejumlah bagian tubuh. Kini mereka masih dalam perawatan," tambahnya.

Tim evakuasi dari Sangkala, Kelompok Penggemar Kegiatan di Alam Bebas, Abdel menyebut, akibat sambaran petir, korban atas nama Jamil mengalami luka bakar sekitar 75 persen. Sedangkan Rumaisa mengalami luka bakar 35 persen.

"Keduanya sama-sama luka bakar, yang parah bapaknya. Kedua korban juga sama-sama hiportemia," sebut Abdel.

Seorang tim evakuasi lainnya, yang juga dari Sangkala, Juan mengungkapkan, saat ini keempat korban sudah dirawat intensif oleh pihak rumah sakit dan belum boleh dikunjungi orang lain.

"Saat ini pihak rumah sakit belum boleh dikunjungi," Juan menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.