Sukses

Driver Ojol Dapat Pesanan dari Nusakambangan, Begini Penjelasan Kalapas

Pengorder bilang bahwa ia hendak kabur dari Nusakambangan. Makanya, ia meminta agar driver ojol itu juga menyiapkan baju untuk pengorder

Liputan6.com, Cilacap - Pengemudi alias driver ojol kerapkali mendapat order aneh. Driver berpengalaman, tentu akan memilah apakah order itu benar, atau hanya sekadar gurauan.

Ada pula bumbu mistis yang kerap diceritakan di berbagai linimasa. Meski seru, cerita itu sering kali hanya dianggap angin lalu dan karangan belaka. Kali ini kisah driver ojol bukan soal hantu atau order aneh. Order mengojek kali ini datang dari sebuah tempat yang dikenal sulit ditembus, Pulau Nusakambangan.

Seorang driver ojol mendapat order dari Nusakambangan Cilacap, Jawa Tengah. Sebagaimana diketahui, Nusakambangan adalah sebuah pulau yang dianggap sebagai Alcatraz-nya Indonesia.

Disebut Alcatraz lantaran di Nusakambangan ada enam lapas yang begitu ketat. Bahkan, dua di antaranya telah ditasbihkan sebagai lapas berpengaman maksimum untuk napi berisiko tinggi.

Lapas Batu, Nusakambangan digunakan sebagai tempat membui gembong narkoba. Satu lapas lainnya, yakni Lapas Pasir Putih, digunakan untuk membui napi risiko tinggi terorisme.

Namun, masyarakat heboh oleh unggahan akun Soni Failani di grup Facebook Paguyuban Driver Online Cilacap atau DOC, pada akhir Mei 2019 lalu. Soni bercerita bahwa ada seorang kawannya yang mendapat order dari Pulau Nusakambangan.

Ia juga menguggah tangkapan layar order aneh tersebut. Dalam tangkapan layar itu, si pengorder meminta agar dirver ojol menjemputnya ke Nusakambangan. Awalnya, si driver ojol mengira orderan itu salah. Maka, ia pun mencoba menghubungi lewat aplikasi pesan. Ternyata benar, pengorder menyatakan berada di Nusakambangan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Napi Hendak Kabur?

Bahkan, pengorder bilang bahwa ia hendak kabur dari Nusakambangan. Makanya, ia meminta agar driver ojol itu juga menyiapkan baju untuk pengorder. Ia juga berjanji akan membayar tinggi driver ojol.

"Mau kabur bisa bantu nggak mas. Sekalian bawain baju biasa. Ntar saya ganti," ucap pengorder, dalam tangkapan layar tersebut.

Sadar tak mungkin melayani si pengorder, driver ojol itu lantas menjawabnya dengan nada candaan. Dia menyatakan tak mungkin menyeberang ke Nusakambangan denga sepeda motor.

"Ini ojek motor mas bukan ojek kapal Pemesan," tulis sang driver ojol.

"Hati-hati mas mbok dimakan buaya, lagi berkeliaran buayanya," ucapnya lagi.

Unggahan order aneh itu pun langsung viral di dunia maya. Pantauan Liputan6.com pada Minggu malam, 2 Juni 2019, unggahan itu telah dibagikan oleh sebanyak 600 lebih pengguna Facebook. Ratusan komentar juga membanjir dalam unggahan ini.

Terdengar muskil memang ada order dari Pulau Nusakambangan. Terlebih itu dilakukan oleh seseorang yang mengaku napi yang hendak melarikan diri dari penjara.

 

3 dari 3 halaman

Penjelasan Kalapas Nusakambangan

Sebab, Nusakambangan adalah wilayah blank spot alias tanpa sinyal. Otoritas Kementerian Hukum dan HAM di Nusakambangan juga telah memasang alat untuk mengacak sinyal.

Meski begitu, kabar order aneh ini tetap ditanggapi oleh pihak Lapas. Kepala Lapas Batu yang juga Koordinator Kelapa Lapas se-Nusakambangan dan Cilacap, Erwedi Supriyanto mengatakan telah menelisik kebenaran order yang konon berasal dari Nusakambangan itu.

"Kemungkinan bisa aja terjadi tapi ojol atau ojek apapun kan dilarang menyeberang ke NK," ucap Erwedi, melalui pesan singkat, Senin malam 3 Juni 2019.

Meski begitu, dia bilang, lapas langsung menindaklanjuti informasi ini dan melakukan penyisiran di tiap Lapas. Semua Lapas dicek apakah benar ada napi yang melarikan diri atau berencana melarikan diri.

Hasil penyelidikan di seluruh lapas, tak ada satu orang pun yang melarikan diri. Ia juga memastikan tak ada napi yang hilang atau kabur dari penjara.

"Sudah seminggu ini tidak ada napi NK yang diduga mau melarikan diri. (Kalau ada yang melarikan diri) pasti sudah jadi berita dan kami juga pasti sibuk mencari," ujarnya.

Erwedi menduga order itu adalah order fiktif. Kemungkinan besar, order dibuat oleh orang iseng.

"Mungkin hanya orang iseng aja mas, ojol kan sering dikerjai," ucapnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.