Sukses

Cerita Ibu Asal Wakatobi Lahirkan Bayi di Atas Kapal Jetliner Menuju Kendari

Awalnya, Aswati (30) penumpang dengan usia kandungan 9 bulan hendak melahirkan dengan operasi bedah sesar pada salah satu rumah sakit bersalin di ibu kota provinsi, Kendari.

Liputan6.com, Kendari - Perjuangan seorang ibu asal Kabupaten Wakatobi, melahirkan bayinya dengan selamat membuat haru penumpang Kapal Laut Jetliner Rute Pulau Wangi-wangi Wakatobi menuju Kota Kendari, Kamis, 30 Mei 2019.

Awalnya, Aswati (30) penumpang dengan usia kandungan 9 bulan hendak melahirkan dengan operasi bedah sesar pada salah satu rumah sakit bersalin di ibu kota provinsi, Kendari.

Karena di kampung kurang fasilitas, dia bersama suaminya Rusmadi (32) nekat menumpang kapal menuju Kota Kendari. Padahal, dengan jarak sekitar 378 kilometer dan hampir 24 jam perjalanan, risiko yang dihadapi tak sedikit.

Aswati (30) sudah dirujuk perawat puskesmas karena posisi bayi yang sungsang. Kepala bayi yang dikandungnya berada di atas, sedangkan bokong bayi berada di mulut rahim.

"Puskesmas tak punya alat, jadi pasien dirujuk ke Kendari untuk operasi di rumah sakit Aliyah, salah satu rumah sakit terbaik," ujar Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kendari, Benyamin Ginting.

Benyamin Ginting mengungkapkan, Aswati bersama suaminya Rusmadi (32) menumpangi Kapal Laut Jetliner menuju Kota Kendari pada Kamis sekitar pukul 07.00 Wita pagi.

Di tengah laut, Ginting menambahkan, berjarak sekitar 50 kilometer dari rumah sakit, Aswati ternyata sudah mengalami mulas. Hanya sekitar setengah jam setelah itu, Aswati yang juga bidan puskesmas ini langsung masuk ruang klinik kapal dan melahirkan bayinya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Proses Lahiran di Tengah Terjangan Ombak Tinggi

Petugas kesehatan kapal yang dikonfirmasi Liputan6.com di Pelabuhan Nusantara Kendari, menyatakan langsung menangani pasien saat itu juga. Berbekal peralatan seadanya, pasien langsung diisolasi dalam ruang rawat kapal.

"Awalnya, suaminya tanya sama kami adakah fasilitas klinik di sini, kami bilang ada. Langsung masuk di ruang perawatan dan kami tangani," ujar kepala perawat kapal Jetliner, Rama Mahendra.

Rama menambahkan, saat Aswati hendak melahirkan, kapal sedang melewati perairan Pulau Cempedak. Daerah dengan ombak laut yang terkenal memiliki gelombang tinggi.

"Itu mungkin salah satu penyebabnya. Tapi, memang karena sudah jadwalnya melahirkan hari ini," kata Rama.

Dia mengungkapkan momen dramatis saat Aswati melahirkan anak keduanya ini. Saat itu, Aswati mulai mulas saat ombak mulai menggoyang kapal.

Ketika petugas kesehatan kapal memeriksa pasien, tekanan darahnya bertambah tinggi. Petugas tak terlalu khawatir karena Aswati juga seorang bidan puskesmas.

"Alhamdulillah, saat lahir posisi kepala sudah normal," kata Rama.

 

3 dari 3 halaman

Nama Unik Bayi

Saat proses persalinan, kapten kapal Jetliner ternyata berada di depan kamar bersalin mengawasi perkembangan Aswati. Sempat menahan rasa penasaran soal kondisi pasien, kapten kapal Jetliner terlihat semringah begitu mengetahui Aswati dan bayinya selamat.

Kapten pun langsung memberikan bayi Aswati nama Ramadan Nur Jetliner. Nama Nur, mengambil potongan nama kapten kapal. Nama depannya, mengambil nama bulan saat bayi lahir. Sedangkan, nama belakang Jetliner, sesuai dengan nama kapal tempat bayi itu dilahirkan.

"Mudah-mudahan namanya bisa berkah, anak ini jadi anak berguna di masa yang akan datang," ujar Rusmadi, ayah Ramadan Nur Jetliner.

Pihak kapal pun memberikan hadiah yang tak dimiliki semua orang. Jika besar nanti, Nur Jetliner akan diberikan tiket dan pelayanan gratis jika hendak menumpangi kapal Jetliner saat bepergian.

"Itu hadiah dari pihak kapal, mudah-mudahan bisa membantu," ujar pihak kapal Rama Mahendra.

Setelah kapal Jetliner merapat ke Pelabuhan Kendari, petugas Basarnas Kendari yang sudah bersiaga di dermaga langsung mengambil alih pasien. Dengan ditandu, pasien dibawa ke puskesmas.

"Sudah dibawa ke puskesmas, anggota kami yang tangani dibantu KSOP, petugas kesehatan Kendari dan potensi SAR lainnya," ujar Humas SAR Kendari, Wahyudi.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.