Sukses

Gojek Sumbang Rp1,9 Triliun untuk Ekonomi Denpasar

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI melakukan penelitian di sembilan kota berkaitan dengan kontribusi Gojek terhadap perekonomian nasional. Salah satunya di Denpasar.

Liputan6.com, Denpasar - Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) melakukan penelitian di sembilan kota berkaitan dengan kontribusi Gojek terhadap perekonomian nasional. Ada sembilan kota dijadikan sampel penelitian, salah satunya Kota Denpasar.

Di kota yang merupakan ibu kota Provinsi Bali itu, Gojek memberi sumbangan Rp1,9 triliun terhadap perekonomian Kota Denpasar pada tahun lalu. Wakil Kepala LD FEB UI, Dr Paksi C.K. Walandaw memaparkan, penelitian yang dilakukannya merekam perputaran ekonomi dari empat layanan Gojek seperti Go-Ride, Go-Car, Go-Food dan Go-Life.

"Riset dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2018. Total sampel dalam riset ini sebanyak 615 orang terdiri dari 385 orang dari layanan Go-Ride, 50 orang Go-Car, 100 orang dari Go-Food dan sisanya dari Go-Life," papar Paksi di Hotel Aston Denpasar.

 

Ia melanjutkan, riset mengambil tema 'Dampak Sosial Ekonomi Gojek Indonesia'. Secara nasional, riset itu merekam kontribusi Gojek terhadap perekonomian mencapai Rp44,2 triliun. "Untuk Kota Denpasar kontribusi Gojek terhadap perekonomian Rp1,9 triliun," terang Paksi.

Kontribusi yang semakin besar dari Gojek, Paksi melanjutkan, menunjukkan bahwa teknologi mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi, khususnya ke perekonomian daerah.

"Adapun angka kontribusi ekonomi mitra Gojek terhadap perekonomian Denpasar tahun 2018 yakni, Go-Car berkontribusi Rp190 miliar, Go-Ride menyumbang Rp814 miliar, mitra UMKM Go-Food senilai Rp829 miliar dan mitra Go-Life sebanyak Rp48 miliar," tutur Paksi.

Dibanding penelitian tahun 2017, Paksi menyebut kontribusi mitra Go-Ride ke perekonomian Denpasar naik lebih dari dua kali lipat. "Dengan menggunakan metode perhitungan tahun 2018, kontribusi mitra UMKM Go-Food ke perekonomian Denpasar pada tahun 2017 adalah Rp514 miliar," paparnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gerakan Non-tunai

Pertumbuhan juga terjadi pada kontribusi mitra UMKM Go-Food yang naik lebih dari 60 persen sejak tahun 2017. Selain itu, rata-rata penghasilan mitra Gojek dalam penelitian ini di berada di atas UMK Denpasar pada tahun 2018 sebesar Rp2,4 juta.

"Rata-rata pendapatan mitra Go-Car di Denpasar sebesar Rp5,8 juta, pendapatan rata-rata mitra Go-Ride sebesar Rp4,6 juta dan rata-rata pendapatan mitra Go-Life di Denpasar sebesar Rp4,9 juta," urainya.

Di sisi lain, Paksi menjelaskan jika hasil penelitian ini mereka jika 92 persen mitra UMKM mengalami kenaikan volume transaksi dengan rata-rata peningkatan omset sebesar Rp5,4 juta.

"Gojek juga berperan mendorong gerakan nasional non-tunai, karena 76 persen mitra UMKM pertama kali menerima pembayaran non-tunai saat bergabung dengan Go-Food," paparnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.