Sukses

Menyibak Keramat Masjid Al Mardotillah Batam

Sejumlah masjid membawa karomah atau keramat berbeda, seperti masjid Al Mardotillah Batam yang jauh dari pemukiman, namun jemaahnya terus bertambah dan semua tak saling mengenal.

Liputan6.com, Batam - Masjid Al Mardhotillah terletak di Bukit Abdulah Jodoh, Batu Ampar, Batam. Masjid ini merupakan salah satu masjid keramat atau masjid yang menyimpan karomah.

Barangkali karena tak jauh dari masjid, ada sebuah makam ulama kuno. Makam Syekh Abdulah Mangku alam dan pengikutnya dari Sulawesi.

"Sebelum masjid berada di sini telah ada 5 makam keramat yang di anggap walinya penyebar Islam di Kepri," kata Rusli Alor, ketua Pengurus Mesjid Mardhotilah.

Menurut Rusli, masjid ini adalah bangunan baru. Makam Syech Abdullah Mangku Alam juga sudah dipindah. Namundiyakini karomah dari sang wali masih tersisa.

"Rata-rata para jemaah yang salat tidak saling kenal. Saya sendiri juga hanya kenal para pengurus, " kata Rusli.

Rusli lalu bercerita bahwa di masjid ini, ketika dilaksanakan salat, awalnya hanya terlihat satu baris jemaah saja. Namun pada rekaat berikutnya tiba-tiba jadi dua baris. Ada kemungkinan memang itu jemaah sungguhan. Namun karena termasuk masjid keramat, maka sering dipandang berbeda.

"Di sekitar masjid ini tidak ada perumahan ataupun perkampungan. Anehnya setiap waktu salat jemaah bertambah," kata Rusli.

Para pengurus masjid tak pernah mencoba memeriksa peristiwa itu. Mereka fokus memakmurkan masjid. Selain menjaga secara fisik, juga berusaha memakmurkan masjid dengan bacaan al Quran.

"Di masjid ini pernah ada tindak kriminal. Sandal, sepatu, helm tiba-tiba hilang. Suatu ketika para pengurus menemukan tiga maling itu," kata Rusli.

Tiga orang maling itu awalnya tak mengaku. Namun akhirnya ia tetap mengaku meskipun pengurus tak menghakimi.

"Keluar dari areal masjid, tiba-tiba mereka gelisah. Tanpa diminta mereka kembali ke masjid. Seperti orang nggak sadar atau linglung," kata Rusli.

Setelah mengaku, para pengurus kemudian meminta agar mereka meminta maaf dan wudlu untuk kemudian salat sunnah. Setelah dilakukan akhirnya mereka sadar kembali, normal.

"Sejak dipugar tahun 2017, masjid ini memiliki bangunan baru. Makam Syekh dan pengikutnya juga sudah dipindah ke pemakaman Bukit Tanjung sekupang. Namun kami masih meyakini bahwa ini masjid keramat," kata Rusli.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Karomah Makam Syech

Saat pemugaran, makam Makam Syech Abdullah Mangku Alam sangat susah dibongkar. Jangankan secara manual, pemugaran akhirnya mendatangkan dua buldozer untuk membongkar.

"Tapi dua buldozer itu tiba-tiba rusak dan nggak bisa beroperasi. Akhirnya kami mengundang orang-orang yang ilmu agamanya. Kami menggelar doa bersama, meminta izin kepada Allah untuk memuliakan makam Makam Syech Abdullah Mangku Alam," kata Rusli.

Aneh, sejak itu pemindahan makam dan renovasi sangat lancar.

Masjid Mardotillah awalnya hanya sebuah musholla kecil berdinding kayu dan beratap seng. Lama sekali ia menjadi satu-satunya rumah ibadah warga sekitar yang jaraknya cukup jauh.

Makam yang terletak di sebelah kanan, kiri dan belakang masjid juga sering didatangi peziarah. Tidak hanya warga Batam, namun juga warga dari negeri seberang seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.

Para peziarah ini datang berkunjung, terutama pada hari-hari besar Islam. Kedatangan mereka seolah ada yang menggerakkan.

Para peziarah seringkali ditanya warga, siapa yang memberi tahu tempat tersebut. Rata-rata mengaku ada seseorang yang menyuruh melalui mimpi. Dorongan yang kuat di dalam batin untuk mendatangi makam tersebut dan alasan ganjil lainnya.

Kawasan Bukit Abdullah pernah mengalami beberapa kali penggusuran untuk pembangunan jalan dan pengembangan kawasan Jodoh. Penggusuran paksa pada tahun 1986 -1987 dan berlanjut hingga 2002. Akibat terjadinya penggusuran, berdampak pada bergesernya tugu dan lokasi bangunan masjid.

Simak video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.