Sukses

Menikmati Sejuknya Pagi di Air Terjun Pontak Jelang Ramadan

Air terjun Pontak di Bolamongondow Utara jadi tempat favorit untuk mandi masyarakat jelang Ramadan.

Liputan6.com, Bolamongondow - Air Terjun Pontak terkenal dengan keasrianya, hingga kini masih menjadi tempat favorit warga untuk mandi jelang bulan puasa.

Air terjun yang berlokasi di Desa Pontak, Kecamatan Kaidipang, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara ini, seketika ramai dikunjungi warga.

Tempat ini menjadi pilahan warga sekitar karena air terjun ini masih terlihat asri. Di isekitar air terjun masih banyak pepohonan lebat yang membuat para pengunjung betah dengan situasi alamnya.

Tidak hanya itu, di sekitar lokai pun pengunjung bisa mendengarkan berbagai kicauan burung khas edemik Sulawesi. Memang tempat tersebut belum terjamak oleh manusia.

Namun yang tak kalah menarik, air terjun ini ternyata menjadi tempat ritual mandi jelang bulan suci Ramadan. Setiap warga yang datang bersama keluarga mandi untuk mensucikan diri.

Air terjun itu dipercaya dapat mensucikan diri karena air tersebut keluar dari mata air yang jauh yang belum disentuh oleh manusia.

Seperti yang dikatakan Adam Mustapa. Ia jauh-jauh dari Gorontalo bersama keluarga mandi di air terjun tersebut, sebab hal ini sudah menjadi tradisi tahunan mereka.

"Kami percaya, di sinilah tempat untuk mensucikan diri. semua kotoran lahir maupun bantin akan larut dan ditingalkan bersama air ini agar supaya saat menjalankan ibadah puasa kita sudah bersih," ungkapnya.

Di tempat yang sama warga sekitar, F.Ginda Male misalnya. Ia menjelaskan bahwa air terjun ini memang terkenal dengan kesejukanya akan tetapi belum ada tindakan pemerintah untuk mengambil alih tempat ini sebagai obyek wisata.

"Kalau menurut saya ini sangat berpotensi, selain menjadi tempat ritual adat juga sebagai tempat wisata. Jadi ketika ini dikembangkan maka, bisa dibuat wisata alam yang punya budaya tersendiri," katanya.

Ia menambahkan apalagi saat bulan ramadhan tiba, pasti banyak pengunjung yang datang untuk mandi.

"Jadi harapan kami minimal pemerintah bisa mengambil alih tempat ini untuk obyek wisata, setidaknya akses jalan dan fasilitas lain bisa diadakan," tandasnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.