Sukses

1 Ton Rendang Cinta Sumbar untuk Bengkulu

Rendang ini merupakan bentuk simpatik warga Minang yang masih satu rumpun. Di Bengkulu sendiri warga Minang dan keturunannya tercatat lebih dari 20 persen

Liputan6.com, Bengkulu - Korban bencana banjir dan tanah longsor di Bengkulu menerima bantuan rendang sebanyak Satu ton dari warga minang Sumatera Barat. Rendang siap saji tersebut dikemas dalam kotak seberat masing masing setengah kilogram.

Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit yang turun langsung mengantarkan bantuan ke Bengkulu mengatakan, bantuan rendang ini merupakan bentuk simpatik warga Minang yang masih satu rumpun. Di Bengkulu sendiri warga Minang dan keturunannya tercatat lebih dari 20 persen dan tersebar di semua kabupaten/kota se Provinsi Bengkulu.

"Salam hormat kami, kita bersaudara, semoga para korban bisa tabah dan tetap tegar menghadapi musibah ini," ungkap wagub di Posko BPBD Provinsi Bengkulu Sabtu 4 Mei 2019.

Rendang yang diterima untuk korban bencana banjir dan tanah longsor tersebut didistribusikan oleh Ikatan Keluarga Minang Bengkulu sebanyak 100 kilogram atau 200 kemasan, didistribusikan langsung oleh tim BPBD bersama wakil gubernur Sumbar sebanyak 50 kilogram.

Sisanya diantarkan ke Posko induk Bantuan dan penanganan bencana di BPBD Provinsi Bengkulu untuk didistribusikan melalui BPBD kabupaten kota se Provinsi Bengkulu secara berjenjang.

"Karena keterbatasan waktu dan tenaga, kami minta kepada BPBD Bengkulu untuk membantu menyalurkannya," lanjut Nasrul Abit.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ancaman Megatrash

Saat menyerahkan bantuan kepada korban bencana banjir dan tanah longsor di Bengkulu, wakil gubernur Sumatera Barat Narsul Abit mengingatkan adanya ancaman gempa besar atau Megatrash yang bisa saja terjadi di Samudra Hindia. Ancaman itu bisa saja datang secara tidak terduga.

Masyarakat khususnya di pesisir pantai diminta untuk tetap waspada. Jika terjadi gempa selama 30 detik secara terus menerus, maka tindakan yang harus dilakukan adalah menyingkir dari lokasi yang rendah ke kawasan yang lebih tinggi dengan radius minimal 2,5 kilometer.

"Air akan datang dalam tempo 23 hingga 30 menit, jika tidak segera menyingkir, akan berdampak sangat besar," ujarnya.

Ancaman Megatrash itu akan meimbulkan gelombang setinggi 12 meter. Laju kecepatan air kemungkinan mencapai 800 kilometer perjam. Artinya ancaman gelombang menyapu pesisir pantai akan sangat dahsyat.

Nasrul mengingatkan warga untuk melatih diri dan sudah mengetahui jalur dan titik mana saja yang dituju saat gempa besar itu terjadi. Pihaknya sudah banyak melakukan diskusi dan mendatangkan para ahli dari berbagai negara untuk mengantisipasi kondisi terburuk tersebut.

"Perbanyak lakukan simulasi, supaya kita terlatih," kata Nasrul Abit.

Simak video pilihan berikut:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.