Sukses

Jelang Ramadan Pemda Garut Gelar Operasi Pasar

Buruknya pendistribusian barang di tingkat distributir disinyalir menjadi awal mula meroketnya harga bawang putih saat ini.

Liputan6.com, Garut - Untuk menekan meroketnya harga bawang putih saat ini, pemerintah Garut, Jawa Barat tengah menyiapkan rencana Operasi Pasar (OP) salah satu komoditas pertanian, kebutuhan bumbu dapur tersebut.

"Segera secepatnya kita akan lakukan koordinasi," ujar Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, saat sidak kebutuhan pokok menjelang Ramadan di Pasar Induk, Ciawitali, kemarin.

Tiga hari menjelang datangnya puasa Ramadan yang diperkirkan senin mendatang, harga sejumlah komoditas kebutuhan pokok relatif standar dan tidak mengalami kenaikan signfikan. "Kecuali bawang putih, bahkan kenaikanya sudah berlangsung dua bulan," kata dia.

Ia mencontohkan harga telur ayam berada di kisaran Rp 27 ribu per kilo naik sekitar 2000 dari sebelumnya, kemudian daging ayam bertahan di angka Rp 32 ribu per kilo, serta daging sapi yang berada di kisaran rp 110 ribu per kilo gram. "Bahkan untuk beras malah turun Rp 1.000 per kilo," kata dia.

Khusus bawang putih ujar dia, tingginya harga jual di tingkat pengecer disebabkan minimnya pasokan yang masuk ke pasar, akibatnya harga meroket. "Seperti tadi contoh di salah satu pedagang besar yang biasanya mendapat pasokan 30-40 ton per bulan, sekarang hanya 7-8 ton," kata dia.

Tak ayal harga pun meroket tajam dari sebelumnya di angka Rp 19 ribu sebulan lalu, kini sudah berada di angka Rp 55-60 ribu per kilo di tingkat pengecer. "Mereka membeli di tingkat pedagang besar sekitar Rp 45-50 ribu per kilo gram," ujarnya.

Dengan kondisi itu, lembaganya terus berkoordinasi dengan Bulog agar segera melakukan operasi pasar, untuk meredakan gejolak harga bawang putih. "Kita harapkan awal puasa atau pertengahan sudah ada pelaksanaan (Operasi pasar)," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Polisi Turun Tangan

Untuk menekan meroketnya harga sejumlah bahan pokok menjelang datangnya ramadan, pihak kepolisian polres Garut telah menerjunkan tim, yang bertugas mengawasi harga.

"Sengaja kita dalami dengan melibatkan pemda, tni, dan kejaksaan agar tidak ada penimbunan bahan semabako," ujar Kapolres Garut AKBP Budi Satria.

Menurutnya, situasi harga sejumlah kebutuhan pokok terkontrol aman, adapun kenaikan harga beberapa komoditas menjelang Ramadan, hal itu hanya disebabkan permintaan semata. "Tidak ada (kenaikan harga) yang signifikan," kata dia.

Khusus keluhan bawang putih, lembaganya akan segera menelusuri terjadinya sumbatan distribusi, sehingga menyebabkan harga meroket tinggi. "Masalah utamanya bukan di tingkat pedagang pasar, tetapi di distributor," ujar dia.

Dalam sidak gabungan yang dilakukan kemarin, sejumlah harga komoditas kebutuhan pokok seperti beras, daging, telur dan minyak masih terbilang aman, tanpa menunjukan kenaikan yang signifikan.

Kondisi ini pun menjalar ke harga sejumlah sayuran, kecuali bawang putih yang sudah bertahan dengan harga tinggi dalam dua bulan terakhir, mayoritas komoditas pertanian malah tengah mengalami pelemahan harga, akibat melimpahnya sejumlah pasokan.

Sebut saja cabe kriting, cabe merah, kol, tomat, hingga jengkol yang selalu naik signifikans saat ramadan, kali ini relatif aman. "Jengkol hanya Rp 20 ribu per kilo," ujar Oping salah satu bandar sayuran di pasar induk Caiwitali Garut. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.