Sukses

Canggihnya Robot Multifungsi Karya Santri Ponpes INSAT Muhammadiyah

Proses pembuatan robot ini membutuhkan waktu sekitar 2 bulan lamanya. Satu robot dikerjakan lima orang santri yang masih duduk di kelas VIII.

Liputan6.com, Banyuwangi - Usia mereka mungkin masih kecil. Namun, bocah-bocah ini sudah mampu menciptakan robot untuk membantu dan mempermudah pekerjaan manusia. Robot buatan mereka memiliki fungsi ganda, yakni bisa memadamkan api sekaligus memungut sampah.

Siapa penciptanya? Mereka lah santri Pondok Pesantren (Ponpes) Internasional Sains dan Tekhnologi (INSAT) Muhammadiyah, Banyuwangi.

"Ide awal pembuatan robot pemadam kebakaran dan pemungut sampah ini berawal dari peristiwa kebakaran yang terjadi di lingkungan kita. Jika terjadi kebakaran ada kalanya petugas kebakaran yang turut menjadi korban," tutur Ustaz Ajuslan Kerubun, Direktur Ponpes INSAT Muhammadiyah Banyuwangi, Selasa (30/4/2019).

Atas keprihatinan itulah, menurut Ajuslan Kerubun, muncul ide menggantikan tugas-tugas yang dilakukan petugas pemadam kebakaran dengan mesin. Yang bekerja sebagai pemadam kebakaran bukan lagi manusia melainkan robot. Dengan begitu, tidak hanya nyawa korban yang bisa diselamatkan, tetapi juga nyawa petugas pemadam kebakaran.

Proses pembuatan robot ini membutuhkan waktu sekitar 2 bulan lamanya. Satu robot dikerjakan lima orang santri yang masih duduk di kelas VIII. Langkah awal adalah pembuatan desain robot. Setelah desain selesai kemudian mulai dilakukan perakitan.

"Biaya yang dikeluarkan untuk dua robot yang sudah selesai ini sekitar Rp 7 juta. Bahan-bahannya ada yang dibeli, ada juga yang dibuat oleh anak-anak sendiri dari bahan-bahan bekas. Sehingga bisa lebih menghemat biaya," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Desain dengan Komputer

Secara umum robot ini terbagi dalam empat bagian yakni bagian utama yang berfungsi untuk memberikan perintah kepada robot sesuai dengan yang diperintahkan. Berikutnya adalah bagian kontrol.

Bagian ini berfungsi untuk mengontrol robot sesuai keinginan kita. Dua bagian yang lain yakni bagian penjepit untuk mengambil sampah dan bagian pemadam api.

Pemberian pengetahuan dan teknologi untuk santri ini, kata Ajuslan Kerubun, agar anak Indonesia khususnya yang di Pondok Pesantren mengenal teknologi. Karena saat ini, orang masih menganggap anak-anak santri di Pondok Pesantren hanya mengaji dan membaca kitab saja.

"Untuk memberikan kemampuan di bidang teknologi untuk anak Indonesia khususnya di Pondok Pesantren. Karena saat ini tren yang berkembang di Pondok Pesantren itu cuma mengaji dan membaca kitab. Kami berusaha mencoba mengembangkan teknologi dengan robot," dia mengatakan.

Bima Hatta, (14), salah seorang santri yang ikut menciptakan robot ini menyatakan, pembuatan desain robot dilakukan dengan program komputer. Pembuatan desain ini sekaligus untuk menentukan penempatan komponen-komponen robot.

Agar penempatan komponen tidak memakan tempat dan tidak membuat bingung. "Kemudian dilakukan perakitan. Proses yang paling susah adalah pemrograman robot," ujarnya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.