Sukses

Groot Avengers dari Purbalingga Main ke Jakarta

Groot dan Baby Groot tampil dalam tubuh fisik yang dirangkai dari kayu hanyutan sungai karya perajin Purbalingga, Anton Wijaya

Liputan6.com, Purbalingga - Alkisah, Thanos berhasil memusnahkan setengah alam semesta. Banyak superhero mati menjadi abu, termasuk Groot, superhero yang berbentuk seperti pohon, lugu, dan menggemaskan tapi sangat kuat.

Ternyata, superhero film Avengers: Infinity War itu tak lantas lenyap. Groot ada di stan Dekranasda Purbalingga pada Inacraft Trade Fair 2019, pada 24-28 April 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.

Groot dan Baby Groot tampil dalam tubuh fisik yang dirangkai dari kayu hanyutan sungai. Di tangan Anton Wijaya, perajin asal Desa Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Groot kembali hidup.

"Eh ada Groot,” kata pengunjung saat melihat Groot dan Baby Groot.

Kalimat itu kerap terlontar dari pengunjung Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraf) 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, 24-28 April 2019 yang melewati booth Hall B No 116-117. Alhasil, stan Purbalingga pun menjadi yang paling gampang dicari pengunjung.

"Groot paling berhasil memukau para pengunjung Inacraft, ia jadi sasaran selfie," kata Kepala Bidang UKM pada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (Dinkop UKM), Adi Purwanto, Minggu, 28 April 2019.

Tak aneh jika Groot laris manis dalam Inacraft 2019 ini. Bahkan, satu dari empat Groot di bawa pulang ke tempat kelahiran karakter ini, Amerika.

Satu pengunjung yang merupakan warga negara amerika, Mr. Scoott tertarik dengan karya perajin Purbalingga ini dan membelinya dengan harga Rp 1,5 juta.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pangsa Pasar Nasional dan Internasional

"Yang mau beli banyak, tapi hanya bawa empat karena proses pembuatan yang lama, bagi yang tertarik membeli kami sambungkan langsung ke Pak Anto," dia menerangkan.

Selain groot, Anto juga membikin berbagai macam karakter dengan kayu hanyutan sungai. Benda yang biasanya dilihat sambil lalu itu bisa diubah menjadi berbagai macam binatang dan karakter lainnya.

Karya lain yang terbang ke luar negeri ialah wayang suket karya perajin asal Desa Wlahar, Kecamatan Rembang. Siapa lagi kalau bukan Badriyanto, perajin yang meneruskan keahlian kakeknya, Mbah Gepuk.

Selain Groot dan Wayang Suket yang jadi maskot, Stand Purbaligga juga menampilkan kerajinan kayu dari D n D Craft dan Yu Paijem Craft. Kemudian beragam kerajinan batok dari Armin Batoque dan Ibu Aning.

Ada juga batik motif wayang suket dari Forum Pengrajin Batik Purbalingga. Selanjutnya, ada produk Hira Rajut, kreasi tenun Neona Craft, patung Soedirman dari Woro Craft, dan aneka kerajinan lainnya.

"Inacraft membuka pasar produk kami baik nasional bahkan sampai ke luar negeri," ujar Hendy dari DnD Craft.

Saat ini, dia dalam penjajakan dengan buyer dari Jakarta, Bali bahkan sampai ke Amerika Serikat.

Hal yang sama diungkapkan Prapti Yari dari Hira Rajut. Menurutnya ajang tersebut sangat membantu untuk membuka pasar baru juga untuk belajar meningkatkan kualitas produk.

"Saya banyak sekali belajar disini dan membuka komunikasi sesama pengrajin," kata Prapti yang produknya juga dibeli pengunjung asal Prancis.

Inacraft merupakan pameran kerajinan terbesar di Indonesia yang sudah memasuki tahun ke 21. Ajang tersebut dihadiri ratusan ribu pengunjung dan buyer dari dalam dan luar negeri.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.