Sukses

Menyingkap Istana Ular di Gorontalo

Makin ke dalam, udaranya makin hangat. Tercium bau tidak sedap semacam bau bangkai yang memenuhi ruang gua ular tersebut.

Liputan6.com, Gorontalo - Penjajahan Jepang di Gorontalo masih meninggalkan sisa-sisa cerita yang patut diketahui. Salah satunya di gua ular yang menjadi tempat persembunyian warga Gorontalo kala itu.

Gua ini tepatnya berada di Dusun Botuhuwayo, Desa Barakati, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo. Lubang yang berdiamater 7x4 meter itu, masih terlihat kokoh hingga saat ini.

Untuk mendatangi tempat tersebut, pengunjung bisa menaiki kendaraan roda dua sejauh 5 kilometer. Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 1 kilometer dengan menyusuri hutan lebat.

Liputan6.com mencoba menelusuri tempat tersebut. Setelah sampai di lokasi, saat memasuki mulut gua ular, udara terasa sangat dingin sehingga harus memakai jaket agar tidak kedinginan. Apalagi, lokasinya memang berada di tengah hutan lebat.

Menurut cerita warga sekitar, konon gua itu manjadi tempat persembunyian warga Gorontalo saat perang melawan penjajah. Namun, setelah penjajah meninggalkan tanah Gorontalo, gua tersebut menjadi tempat pesembunyian ular.

"Orangtua saya dulu mengatakan itu tempat persembuyian saat zaman penjajahan, namun sekarang sudah beralih fungsi menjadi tempat atau rumah ular dari berbagai jenis, ular di dalam bukan hanya satu tapi banyak," ujar Kasim, warga sekitar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mitos Kerajaan Ular

Ia menambahkan, pernah satu ketika warga sekitar melihat kawanan ular dengan jumlah banyak berada di mulut gua tersebut. Ular-ular itu tampak sedang bermain layaknya gua tersebut merupakan rumah mereka.

"Setelah penemuan itu, kami menamai lubang besar itu sebagai istana ular, bahkan hingga kini di sekitar gua tersebut bayak dijumpai ular dengan berdiamater besar," dia menambahkan.

Dengan rasa penasaran, kami pun langsung memasuki dan menelusuri setiap sudut gua. Makin ke dalam, udaranya makin hangat. 

Tercium bau tidak sedap semacam bau bangkai yang memenuhi ruang gua tersebut. Diduga kuat, bau bangkai itu merupakan sisa makanan para ular besar yang menghuni tempat itu.

Hasan, seorang warga yang menemani perjalanan, ia menerangkan sejak terjadi peperangan di wilayah Gorontalo, masyarakat berbondong-bondong mencari tempat yang bisa menyelamatkan nyawa mereka. Mereka pergi melarikan diri ke hutan. Di sanalah warga menemukan dua gua tersebut.

"Lubang besar itu terbentuk secara alami, dan memiliki cerita mistis terkait istana ular. Hingga sekarang tidak sembarangan orang bisa mengunjungi gua ular tanpa pengawal atau pemandu yang berpengalaman dan tidak sembarangan juga yang bisa melihat ular di tempat itu," Hasan menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.