Sukses

Tempat Sampah Pintar Karya Siswa SMK di Cilacap

Berbeda dari tempat sampah yang letaknya sering tersembunyi, tampat sampah bikinan siswa SMK Fatahillah Cipari Kabupaten Cilacap ini lebih dari layak dipajang, bersanding dengan hiasan ruangan lainnya.

Liputan6.com, Cilacap - Sepintas lalu, tempat sampah canggih ini lebih mirip Minion, karakter lucu 3D dalam film animasi produksi Amerika. Tak seperti umumnya tempat sampah yang berbentuk kotak dan kaku, tempat sampah ini berbentuk elips.

Warnanya cerah ceria. Ada kuning, merah, dan coklat mengkilat.

Berbeda dari tempat sampah yang letaknya sering tersembunyi, tampat sampah bikinan siswa SMK Fatahillah Cipari Kabupaten Cilacap ini lebih dari layak dipajang, bersanding dengan hiasan ruangan lainnya.

Keistimewaan tempat sampah pintar ini tak hanya soal warna dan bentuk. Tempat sampah dilengkapi sensor. Di bagian atas, kira-kira di bagian mulut si Minion, ada pintu otomatis.

Pintu otomatis ini pula yang membuatnya lebih istimewa. Pintu tempat sampah bakal otomatis terbuka ketika ada orang yang hendak membuang sampah lantaran dulengkapi sensor. Sebaliknya pintu secara otomatis akan menutup saat sampah selesai dimasukkan ke dalam tong.

"Ada sensor, jadi ketika ada benda dengan jarak 30 sentimeter, secara otomatis pintu akan membuka. Setelah itu, pintu menutup kembali," kata Wakil Kepala Bagian Dunia Usaha dan Dunia Industri SMK Fatahillah, Sudaryono, Sabtu, 27 April 2019.

Tak hanya itu, tempat sampah ini juga memiliki sensor lain untuk memberi tanda otomatis saat kapasitas penuh atau bahkan terjadi kebakaran. Secara otomatis tempat sampah akan memberi peringatan lewat tulisan yang menyala dan suara.

Dari jauh, tanda peringatan bisa dikenali dengan ritme bunyinya. Ritme lambat untuk tanda tempat sampah penuh, dan ritme cepat untuk tanda bahaya kebakaran.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tempat Sampah Berbahan Ramah Lingkungan

"Kadang-kadang ada yang membuang putung rokok masih menyala ke tempat sampah. Kalau ada asap, maka tempat sampah ini berbunyi memberi peringatan," dia menjelaskan.

Sudaryono bercerita, ide pembuatan tempat sampah pintar ini bermula dari keresahan banyaknya sampah di lingkungan sekolah dan sekitarnya. Salah satu penyebabnya adalah lokasi tempat sampah yang tersembunyi.

Tempat sampah dianggap kotor dan tak menarik sehingga lokasinya bukan di tempat yang mudah dijangkau. Kemudian, muncul ide untuk membuat tempat sampah yang dibuat secantik mungkin agar bisa jadi penghias ruangan.

"Jadi bisa dipamerkan, agar orang lebih mudah menemukan tempat sampah," ujar dia, yang juga Kepala Unit Produksi SMK Fatahillah.

Tempat sampah pintar ini dibuat dari limbah gergajian kayu. Pilihan bahan ini lantaran di sekitar sekolah banyak berdiri pabrik kayu olahan.

Sering kali limbahnya terbuang percuma. Hanya perajin batu bata yang secara rutin memanfaatkan limbah gergajian kayu ini. Dengan kondisi seperti itu, tentu saja, harganya murah.

Dia menerangkan, sebelumnya tempat sampah ini dibuat dengan serat fiber. Tetapi, harganya menjadi tinggi lantaran masih impor.

Lantas, setelah meriset beberapa bahan, terpilih lah serbuk gergajian kayu. Pilihan serbuk gergaji ini juga dipengaruhi teksturnya yang halus dan mudah saat finishing.

"Pernah coba bahan sabut kelapa. Tapi lebih sulit saat finisihing. Motif serbuk kayu juga menarik, karena nanti dilapisi melamin," dia menerangkan.

3 dari 3 halaman

Harga Tempat Sampah Pintar

Pilihan bahan yang murah dan ramah lingkungan ini membuat harga tempat sampah ini cukup terjangkau. Tempat sampah pintar bersensor dibanderol Rp 600 ribu. Adapun tempat sampah biasa tak bersensor, dijual dengan harga Rp 300 ribu.

Dia pun mengklaim, banyak perusahaan rekanan atau mitra SMK Fatahillah yang telah mengggunakan tempat sampah pintar ini sejak pertama kali diluncurkan pada Januari 2019. Kebanyakan berada di Cikarang.

Ada pula pembeli perorangan. Bentuk dan kecanggihan tempat sampah ini memang mudah membuat orang kepincut.

"Sudah terjual sekitar 27 unit," ucapnya.

Saat ini, unit produksi juga tengah menyelesaikan puluhan pesanan tempat sampah pintar. Sementara ini, produksi masih menyesuaikan jumlah permintaan.

Selain tempat sampah pintar, unit produksi SMK Fatahillah juga membuat produk lain yang tak kalah canggih. Mereka bekerja sama dengan penyedia perangkat drone atau pesawat nirawak di Bandung Jawa Barat.

SMK Fatahillah membuat frame pesawat, yang selama ini kebutuhannya banyak disuplai dari luar negeri. Dan tentu saja, harganya tinggi.

Sebelum ini, unit produksi juga sudah membuat produksi gantungan kunci dengan teknik cor, aksesoris sangkar burung, hingga penampung air kapasitas 1.200 liter.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.