Sukses

Tugas Baru Tenaga Medis di Sumsel Tekan Angka Kematian Petugas Pemilu

Ada 9 orang petugas PPS di Sumsel yang meninggal dunia saat menjalankan tugasnya menyukseskan Pemilu 2019.

Liputan6.com, Palembang - Kelelahan dan kecelakaan membuat beberapa orang petugas Pemilihan Umum (Pemilu) di Sumatera Selatan (Sumsel) meninggal dunia saat bertugas.

Gubernur Sumsel Herman Deru langsung memberi tugas baru bagi tenaga medis di Sumsel, untuk menekan angka kematian petugas Pemilu ini.

Mantan Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur ini langsung menginstruksikan kepada seluruh jajaran kepala daerah, baik Wali Kota maupun Bupati, untuk merealsasikan tugas baru ini.

“Kematian memang takdir. Tapi para Bupati dan Wako harus segera mengirim petugas kesehatannya. Untuk mengecek kondisi kesehatan petugas KPPS, yang belum selesai rekapitulasi," ujarnya kepada Liputan6.com, Kamis (25/4/2019).

Maraknya anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) yang sakit dan meninggal, dinilainya karena kelelahan saat bekerja.

Herman Deru pun mengharapkan agar angka kematian petugas Pemilu di Sumsel tidak terus bertambah. Saat ini terhitung ada 9 orang petugas KPPS di Sumsel yang meninggal dunia.

"Saya baca di runing teks, banyak anggota KPPS yang tumbang karena kecapekan. Jadi segera bantu mereka," ujarnya.

Salah satu petugas KPPS di Sumsel yang meninggal dunia yaitu Fakhrudin (50), warga Desa Belambangan, Kecamatan Pengandonan, Kabupaten OKU.

Anggota KPPS 02 Desa Belambangan ini meninggal dunia pada hari Sabtu (20/4/2019) karena keletihan.

Imam Ketua PPK Pengandonan Sumsel mengatakan sebelum meninggal dunia, Fakhrudin mengeluhkan kondisi badannya yang menurun usai proses penghitungan perolehan suara di TPS. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Petugas Meninggal Dunia

“Setelah menyelesaikan tugasnya, dia langsung pamit pulang ke rumah dan beristirahat. Fakhrudin juga sempat berobat, karena panas tubuhnya meninggi,”katanya.

Beberapa hari kemudian, tim PPK Pengandonan menerima kabar jika Fakhrudin meninggal dunia di kediamannya.

“Beliau sudah dimakamkan. Kami pun turut bersedih dengan berita duka ini. Saya terus menghimbau kepada para anggota PPK, agar bisa menjaga kondisi kesehatan selama bekerja,”ucapnya.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten OKU Naning Wijaya mengungkapkan, dari informasi yang diterima Fakhrudin mempunyai riwayat penyakit darah tinggi.

“Kemungkinan saat bertugas, kondisi tubuhnya sedang kurang baik, namun Fakhrudin masih melanjutkan tuasnya,” ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini