Sukses

Sempat Jadi Polemik, Soal Ujian Nasional SMP Garut Diperiksa Langsung Wakil Bupati

Untuk memastikan Ujian Nasional bebas dari muatan yang bertentangan dengan SARA, Pemda Garut sengaja menerjunkan Wakil Bupati untuk memastikan keamanan soal ujian bagi siswa didik.

Liputan6.com, Garut - Pemerintah Garut, Jawa Barat, memastikan seluruh soal Ujian Nasional SMP mata pelajaran Bahasa Indonesia, yang sempat menjadi polemik warga, bebas dari pertanyaan berbau SARA.

"Kami sudah memeriksa secara hati-hati," ujar Bupati Garut Rudy Gunawan, Senin, 22 April 2019.

Menurut dia, soal UASBN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional) yang bebas dari soal yang berbau SARA, dibutuhkan semua pihak. Hal ini agar menciptakan ujian yang berkualitas.

"Sudah lah, masa lalu itu enggak akan terulang lagi, Pak Wakil (Bupati) sudah memeriksa (soal ujian UN) dengan hati-hati," dia menegaskan.

Selain bebas unsur yang bertentangan dengan SARA, Rudy memastikan seluruh soal Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP) tanpa kendala. "Saya jamin tidak akan ada kebocoran soal selama tiga hari ke depan," ujarnya.

Sebelumnya, Ujian Nasional SMP di Garut dibuat gaduh munculnya soal pertanyaan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, yang dinilai menyinggung Organisasi Masyarakat (Ormas) Nahdlatul Ulama (NU) dan Banser.

Persoalan pembakaran bendera HTI yang telah ditutup rapat pemerintah beberapa waktu lalu, justru muncul pada salah satu nomor pertanyaan ujian bagi siswa.

Alhasil ormas agama terbesar Tanah Air berikut lembaga otonomnya langsung bereaksi mendatangi kantor Dinas Pendidikan Garut pada Rabu, 10 April 2019, lalu.

Mereka mengajukan keberatan dan meminta klarifikasi maksud dari munculnya soal bermuatan SARA tersebut. "Apakah ada unsur kesengajaan, atau tidak," ujar Ketua PAC Anshor Tarogong Kaler, Muhammad Sofiyulloh.

Beruntung persoalan itu akhirnya reda, setelah Bupati Garut mengambil jalan tengah dengan memberikan sejumlah sanksi, termasuk ancaman mutasi dari beberapa jabatan para pejabat, yang berhubungan dengan pembuatan soal itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Monitoring Pemda

Setali mata uang, untuk memastikan jalannya Ujian Nasional berlangsung lancar, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman langsung melakukan memantau Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP) ke beberapa sekolah.

Tercatat SMPN 2 Negeri Cilawu, SMP 3 Bayongbong, dan SMP 7 Garut Kota didatangi orang nomor dua di lingkungan Pemerintah Daerah Garut tersebut.

"Kunci utamanya adalah tenang, berdoa dan tetap fokus, " ujar Helmi menyemangati para peserta ujian di SMP 2 Negeri Cilawu.

Menurut dia, persoalan munculnya soal berbau SARA beberapa waktu lalu, murni akibat kekhilafan semata, sehingga semua pihak diharapkan tetap tenang dan menjaga sikap. "Untuk hari ini sudah kami pastikan bebas hal itu (soal berbau SARA), " dia menegaskan.

Untuk itu, lembaganya berharap agar seluruh siswa berlomba menghasilkan nilai terbaik dengan berusaha secara maksimal. "Jangan lupa berdoa sebelum ujian dan meminta restu kepada orang tua agar diberikan kelancaran," pinta dia menyemangati siswa didik.

 

3 dari 3 halaman

Pelaksanaan Ujian

Hari ini, sebanyak 422 siswa SMPN 2 Garut berhasil melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), dalam tiga sesi pelaksanaan.

"Sarana juga sudah disiapkan, termasuk jaringan komputer dan listrik," ujar Kepala SMPN 2 Garut, Budi Suhardiman.

Menurut Budi, pelaksanaan UNBK di sekolahnya bukan perkara baru dan sudah berlangsung selama empat tahun. "Sudah kami antisipasi agar siswa bisa lancar melaksanakan ujian," ujarnya.

Total ada sekitar 160 komputer yang digunakan di empat ruangan yang tersedia, termasuk menyertakan bantuan sebanyak 30 unit komputer yang diterima tahun ini.

"Saat ini masih tiga sesi ujiannya, tapi tahun depan, kami targetkan tambah sarana jadi bisa dua sesi UNBK-nya," ujarnya.

Untuk tahun ini, pelaksanaan UNBK SMP digelar selama empat hari, dengan durasi 120 menit untuk setiap mata pelajaran.

"Sesi ketiga selesai jam 16.00 WIB, tetapi para siswa juga sudah persiapan sejak beberapa bulan lalu untuk mengikuti UNBK," dia menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.