Sukses

Tanah Bergerak Melanda Gunungbatu Sukabumi

Puluhan rumah dan lahan persawahan milik warga terkena dampak bencana tanah bergerak yang melanda kawasan Kampung Gunungbatu, Kedusunan Liunggunung, Sukabumi.

Liputan6.com, Sukabumi - Puluhan rumah dan lahan persawahan milik warga terkena dampak bencana tanah bergerak yang melanda kawasan Kampung Gunungbatu, Kedusunan Liunggunung, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (21/4/2019).

"25 rumah milik warga rusak ringan seperti bagian dinding yang mulai retak, beberapa di antaranya juga sudah ada yang miring. Ditambah beberapa petak sawah milik warga terbelah," kata tokoh masyarakat Desa Kertaangsana, Asep Has dikutip Antara.

Menurut informasi, bencana pergeseran tanah di Kampung Gunungbatu yang berada di Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung ini menyebabkan sudah terjadi sejak 16 April 2019. Awalnya tanah yang terbelah tersebut tidak terlalu luas, tetapi hingga kini pergerakannya semakin meluas bahkan ada tiga RT yakni RT 1, 2 dan 3 di RW 9 yang sudah terkena dampak bencana tersebut.

Tidak hanya rumah yang mengalami keretakan akibat fenomena tanah bergerak itu, tetapi jalan di Provinsi Jabar juga ikut terkena dampaknya. Kejadian ini sudah sering terjadi di wilayah kampung tersebut karena di bawah tanah itu terdapat aliran air ditambah curah hujan tinggi sehingga mempercepat pergeseran tanah.

Karena itu, katanya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi agar bisa mengirimkan petugas Geologi untuk melakukan penelitian terkait pergeseran tanah ini.

Sebab, kata dia, semakin lama luas lahan dan permukiman warga yang terancam terdampak bencana tanah bergerak semakin meluas. Apalagi kedalaman tanah yang bergeser ini cukup dalam dan khawatir bisa menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

"Ada 115 rumah yang dihuni 125 kepala keluarga yang terancam bencana ini, maka dari itu perlu penanganan cepat, karena khawatir dampaknya semakin meluas. Apalagi jalan raya pun sudah terkena imbas dengan kondisi terbelah," kata Asep.

Asep mengaku sudah menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk selalu waspada, bahkan dari hasil pantuannya dan BPBD rumah yang rusak tersebut kondisinya sudah banyak yang miring dan perlahan amblas dan temboknya sudah retak-retak khawatir sewaktu-waktu bisa ambruk.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.