Sukses

Potensi Hujan dan Persiapan Pemilu di Beberapa Provinsi Sumatera

Hujan dengan intensitas ringan hingga berat diprakirakan terjadi di Sumatra Barat pada hari pencoblosan, ancaman banjir di sejumlah TPS juga diprediksi terjadi di Pekanbaru, Riau, karena diguyur hujan.

Liputan6.com, Pekanbaru- Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat turun di sejumlah kabupaten dan kota di Riau pada Selasa malam, 16 April 2019. Hal ini berpotensi membanjiri sejumlah tempat pemungutan suara (TPS), terutama yang terletak di lapangan terbuka.

Oleh karena itu, Kepala Kepolisian Resort Kota Pekanbaru Komisaris Besar Susanto menghimbau kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) menjaga TPS agar tidak kebanjiran, sehingga berpotensi membasahi kotak serta surat suara.

"Berdasarkan pengalaman pada pemilihan gubernur beberapa waktu dulu, memang ada TPS kebanjiran ketika hujan turun pada malam sebelum pencoblosan," kata Susanto di Pekanbaru.

Untuk menghindari hal serupa, pria disapa Santo ini sudah mengerahkan personelnya ke sejumlah TPS rawan banjir. Dia meminta anggotanya membantu KPPS mendirikan lokasi TPS yang kokoh, terhindar dari jangkauan banjir dan nyaman.

"Membangun TPS representatif agar masyarakat nyaman menyalurkan haknya," sebut Santo.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru memprakirakan cuaca pagi di seluruh kabupaten dan kota di Riau pada 17 April 2019 berkabut hingga berawan. Sementara hujan terjadi pada siangnya di Kota Dumai.

"Berikutnya hujan pada siangnya diprakirakan terjadi di Kepulauan Meranti, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir. Kota Pekanbaru diprakirakan cerah," kata Kepala Seksi Data BMKG Pekanbaru, Marzuki.

Untuk Selasa malam, Marzuki menyebut terpantau hujan turun dari petang hingga tengah malam di Kota Pekanbaru. Hujan disertai angin kencang dan petir ini juga terjadi di Kabupaten Siak, Kampar, Pelalawan dan Siak.

"Kemudian juga terjadi hujan di sebagian wilayah Kuantan Singingi dengan intensitas ringan hingga lebat," sebut Marzuki.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Prakiraan Hujan di Sumbar

Sementara itu, pencoblosan diwarnai turunnya hujan diperkirakan terjadi di sejumlah daerah di Sumatra Barat. BMKG setempat memprakirakan hujan ringan turun di Kabupaten Mentawai, Agam dan Padang Panjang.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau Yuda Nugraha menjelaskan, hujan terjadi pagi hari dan berhenti pada siangnya karena cuaca diprakirakan pada saat itu berawan.

"Pada sore dan malam ada peluang hujan sedang hingga lebat di Padang Panjang, Padang Pariaman, Pariaman, Agam, Tanah Datar, Sawahlunto, Sijunjung, Pasaman Barat, dan Limapuluh Kota," kata Yuda.

Yuda menyebut prakiraan ini sudah disampaikan ke KPU kabupaten dan kota. "Teknisnya mungkin KPPS setempat sudah menyiapkan jika kondisi cuaca buruk," ucapnya.

Terkait ini, Ketua Komisi Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Sumatra Barat Samratul Fuad mengingatkan penyelenggara pemilu untuk menjaga lokasi pencoblosan, khususnya TPS di luar ruangan. Hal ini berkaitan dengan kotak suara yang berbahan kardus.

Ia menyarankan penyelenggara pemilu untuk melakukan tindakan antisipasi jika nanti hujan turun.

"Penyelenggara harus mengantisipasi apa yang nanti akan dilakukan jika hujan turun ketika pencoblosan. Bagaimana jika kotak suara hancur? Itu harus dipikirkan oleh penyelenggara," ujarnya di Padang.

Terpisah Ketua KPU Sumatra Barat Amnasmen menyatakan, pihaknya selalu mengingatkan penyelenggara pemilu di kabupaten dan kota serta jajaran, seperti KPPS terhadap potensi hujan saat pumungutan dan penghitungan suara.

"KPPS untuk menyiapkan pola dan langkah antisipasi, baik terhadap TPS maupun logistik," ucapnya.

3 dari 4 halaman

Persiapan Pemilu di Aceh

Komisi Independen Pemilihan (KIP) sekabupaten/kota di Provinsi Aceh telah menyelesaikan pendistribusian logistik Pemilu pada Selasa, 16 April 2019. Proses pengiriman berlangsung tanpa kendala atau hambatan.

Termasuk pengiriman di pulau terluar Aceh, seperti Kecamatan Pulo (pulau) Aceh, di Kabupaten Aceh Besar, dan Kepulauan Simeulue, di kabupaten Simeulue. Cuaca yang cerah mendukung pengiriman logistik.

KIP sekabupaten/kota di Aceh mulai menyalurkan logistik Pemilu sejak Senin pagi, 15 April 2019. Distribusi dimulai di daerah terpencil, lalu dilanjutkan daerah dekat perkotaan.

"Tidak ada hambatan, diantar pakai kapal bermotor. Sejak 2 hari lalu. Cuaca yang bagus mendukung," kata Ketua KIP Aceh, Syamsul Bahri, kepada Liputan6.com, Selasa malam (16/4/2019).

Syamsul mengakui ada beberapa kabupaten/kota yang kekurangan surat suara, tetapi kekurangan tersebut teratasi karena sebagian daerah kelebihan surat suara. Misalnya, kekurangan surat suara di Kabupaten Aceh Tengah kurang, yang dibantu dengan pasokan suara dari Kabupaten Gayo Lues dan Bener Meriah.

Selanjutnya kekurangan juga terjadi di Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya. Namun, ditutupi dengan surat suara yang lebih dari Kabupaten Bireuen.

Masalah yang ditemui hanya kekurangan hologram untuk form C1 dan C Plano. Namun, kata Syamsul, masalah yang sama terjadi, hampir di seluruh Indonesia.

Berdasarkan data KIP Aceh, jumlah pemilih di provinsi paling barat Indonesia tersebut bertambah menjadi 3.524.399 orang dari sebelumnya 3.523.774 orang. Ini sesuai hasil rapat pleno DPTb digelar di Banda Aceh, Selasa 19 Februari 2019.

Dari total jumlah tersebut, pemilih tersebar di 23 kabupaten/kota, 289 kecamatan di 6.498 desa dengan total 15.616 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

 

4 dari 4 halaman

Situasi Jelang Pemilu di Pekanbaru

Sementara di Kota Pekanbaru, Riau, penyaluran kotak dan surat suara dipastikan rampung hingga Rabu (17/4/2019) pukul 05.00 WIB. Hingga Selasa petang, 16 April 2019, sebagian logistik yang berada di keluarahan sudah digeser ke 2.448 TPS.

"Ada yang sedang menuju ke TPS, beberapa masalah sudah diselesaikan, terutama di perbatasan," kata Kapolresta Pekanbaru Komisaris Besar Susanto.

Dari ribuan TPS itu, Susanto menyebut ada sembilan TPS diprioritaskan pengamanannya karena masuk kategori rawan. Pengamanan ditingkatkan supaya tak terjadi hal tidak diinginkan, baik menjelang ataupun sesudah pencoblosan.

"Namun secara umum, situasi saat ini aman terkendali. Saya tadi bersama wali kota dan kepala kejaksaan sudah memantau lokasi," ucap pria disapa Santo ini.

Menjelang pencoblosan, Santo menyatakan Polri bersama TNI berpatroli skala besar. Masyarakat diminta menjaga keamanan dan tidak melakukan tindakan yang bisa menjaga ketertiban.

Terkait dugaan politik uang atau serangan fajar jelang pencoblosan, Santo menyebut polisi mengawal penuh petugas badan pengawas pemilihan umum (Bawaslu) melakukan patroli.

"TNI dan Polri menjaga masyarakat menyalurkan hak konstitusionalnya, mari ramaikan pesta demokrasi ini dengan gembira," imbuh Santo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini