Sukses

Alasan Penggunaan Tinta Kunyit untuk Pemilih Pemilu 2019 di Cirebon

Panitia pemilu setempat akan menggunakan sari kunyit sebagai pengganti tinta sebagai penanda warga sudah melakukan pencoblosan.

Liputan6.com, Bandung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat memastikan logistik pemungutan suara Pemilu 2019 berjalan lancar. Namun, khusus untuk empat Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Cirebon, panitia setempat akan menggunakan sari kunyit sebagai pengganti tinta sebagai penanda warga sudah mencoblos.

"Di Cirebon, Benda Kerep. Di sana, sudah menjadi kebiasaan saat pemilu tidak menggunakan tinta tapi menggunakan alat penanda yaitu kunyit," kata Komisioner KPU Jabar Divisi Teknis, Endun Abdul Haq, Senin, 15 April 2019.

Penggunaan sari kunyit tersebut merupakan hasil kesepakatan warga Benda Kerep, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.

"Jadi di komplek perkampungan itu memang khasanah. Mereka punya kepercayaan kalau pakai tinta tidak sah salat, tidak sah wudu," ujar Endun.

Endun mengatakan, hanya 3 TPS di Benda Kerep yang menolak botol tinta yang disediakan KPU di pemilu serentak 2019 ini.

"Itu sudah sejak lama, dari pemilu sebelumnya sudah begitu. Hanya berlaku di TPS di situ saja," ujarnya.

Sementara itu, anggota KPU Jabar, Nina Yuningsih, menyatakan penggunaan kunyit sudah menjadi kearifan lokal di daerah tersebut.

"Untuk kunyitnya kita tidak menyediakan pengadaan. Tapi dari pihak penyelenggara lokal di sana yang mempersiapkan," kata Nina.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.