Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Terkuak Tujuan Pembunuh Guru Tari di Kediri Mutilasi Korbannya

Top 3 Berita Hari Ini, saat kepala Budi Hartanto terpisah dari tubuhnya, Aris dan Ajiz menekuk tubuh korban agar muat dimasukkan ke dalam koper.

Jakarta - Top 3 Berita Hari Ini, pencarian bagian kepala Budi Hartanto yang menjadi korban mutilasi di Blitar akhirnya ditemukan. Potongan tubuh tersebut berada beberapa kilometer dari lokasi pembuangan jasad korban yang dilakukan pelaku Aris Sugianto dan Ajiz Prakoso.

Saat ini keduanya ditetapkan tersangka dan dijerat pasal pembunuhan berencana dengan hukuman penjara maksimal 20 tahun.

Saat penyidik mencecar kedua pelaku, terungkap maksud Aris dan Ajiz memutilasi korban Budi sang guru tari. Tujuannya agar korban sulit diidentifikasi jika ada yang menemukan. Sementara, pakaian korban dibakar untuk menghilangkan barang bukti.

Sementara itu di Probolinggo, gadis belia berusia 18 tahun ini dicabuli dua remaja hingga hamil dan melahirkan. Korban disetubuhi olah dua pelaku itu kurang lebih sekitar lima kali. 

Salah satu pelaku bahkan masih duduk di bangku kelas VI SD. Menurut Kapolres Probolinggo, AKBP Eddwi Kurniyanto, aksi bejat kedua pelaku itu dilakukan karena terpengaruh kebiasaan menonton video porno.

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:

 

1. Akhir Kasus Mutilasi Guru Tari di Blitar

Foto: Dian Kurniawan/ Liputan6.com.

Kasus mutilasi guru tari di Blitar akhirnya terkuak. Jumat pagi (12/4/2019), petugas kepolisian berhasil menemukan potongan kepala Budi Hartanto (27), korban mutilasi yang juga seorang guru tari.

Potongan organ tubuh (kepala) korban ditaruh di dalam sebuah kotak (peti ukuran kecil) ditutup kain berwarna hitam.

Selanjutnya, kotak tersebut dibawa ke mobil ambulans diantar langsung ke tempat pemakaman umum Kelurahan Tamanan Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.

Organ tubuh (Kepala) korban, dikubur dalam satu Liang Lahat dengan organ tubuh lainya yang sebelumnya sudah disemayamkan terlebih dahulu.

Selengkapnya... 

2. Kisah Sedih di Minggu Palma dari Peter Neles Tebay Sang Juru Damai Papua

Pater Neles Tebay ketika dijenguk Pater Jonga dan teman-temannya dari kalangan rohaniwan dan aktivis perdamaian. (foto: Liputan6.com/katharina janur)

Ibarat dua mata uang, sosok Pater Neles dan Pater Jonga tak bisa dipisahkan. Kedua Imam berordo Praja ini selalu lantang menyuarakan masalah Papua, soal ketidakadilan, HAM hingga kehidupan sosial ekonomi masyarakat asli Papua. Pater Jonga menyebutkan hari ini adalah tepat satu minggu, ia terakhir bertemu dengan Pater Neles.

Pater Neles Tebay, telah meninggal dunia, pada Minggu,14 April 2019, sekitar pukul 12.15 WIT di Rumah Sakit Carolus Jakarta.

Sosok Pater Neles Tebay dikenal selalu ceria dan pendengar yang baik bagi semua orang, kini telah tiada. Imam praja yang dikenal setia, sabar dan sederhana, lahir di Moanemani, Kabupaten Dogiyai, 13 Februari 1964.

Neles Tebay juga dikenal sebagai pencetus gagasan dialog Jakarta-Papua yang didengungkan sejak 2010. Gagasan dialog ini terus didengungkan sampai hari ini. Pada dasarnya ide dialog Jakarta-Papua harus dilakukan untuk mencari tau akar masalah yang terjadi di Papua.

Selengkapnya...

3. Ribuan Surat Suara Nyasar di Bawah Jembatan

Surat suara untuk Tanah Datar, Sumatra Barat, ditemukan di bawah jembatan di Kabupaten Kampar, Riau. (Liputan6.com/Dok Bawaslu Riau/M Syukur)

Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten Kampar, Riau, mengamankan ribuan surat suara yang "nyasar" di bawah jembatan. Sebagian surat suara itu sudah ada yang hanyut di aliran anak Sungai Kampar, Kecamatan Salo.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Riau, Rusidi Rusdan, menyebut penemuan surat suara itu terjadi pada Minggu siang, 14 April 2019.

Pemeriksaan petugas, ribuan surat suara itu belum ada yang tercoblos. Hanya saja sebagiannya sudah tidak bisa dipakai lagi karena basah terkena air ataupun terkoyak. Bawaslu Riau kini masih mengusut bagaimana surat suara itu berada di bawah jembatan.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.