Sukses

Mencekam, Buaya Seret Penambang Pasir di Sungai Maloge Buton

Peristiwa ini terjadi di Sungai Malaoge, Desa Malaoge Kecamatan Lasalimu Kabupaten Buton pada Jumat (12/4/2019) sekitar pukul 14.00 Wita.

Liputan6.com, Kendari - Buaya muara di wilayah Buton kembali mengamuk dan memakan korban. Setelah sebelumnya menerkam seorang pengusaha kayu hingga tewas, kali ini seorang penambang pasir di wilayah Buton, Darlan (30) jadi sasaran.

Korban diterkam saat menambang pasir. Korban diterkam di depan mata saudaranya saat menyelam megmpulkan pasir.

Peristiwa mencekam itu terjadi di Sungai Malaoge, Desa Malaoge Kecamatan Lasalimu Kabupaten Buton pada Jumat (12/4/2019) sekitar pukul 14.00 Wita. Saat itu, dua orang bersaudara, Darlin (32) dan Darlan (30) menjalankan aktivitas seperti biasa sebagai penambang pasir di sungai yang berair keruh.

Keduanya menggunakan perahu bermesin tempel dan mesin pompa. Di atas perahu juga dilengkapi dengan alat selam serta kompresor (tabung udara) yang dipakai untuk menyelam mencari sumber pasir di dasar sungai. Buaya pun diduga telah mengintai.

Sekitar beberapa jam menambang pasir, tiba-tiba mesin penyedot pasir mengalami gangguan di dasar sungai. Menduga ada masalah dengan pipa spiral yang digunakan satu set dengan mesin pompa. Tak ada cara menyelesaikan masalah kecuali dengan menyelam.

Darlan, sang adik akhirnya memutuskan turun menyelam mencari sumber kerusakan. Saat itulah, kejadian tak terduga menimpa pria yang sudah beberapa lama beraktivitas di sekitar sungai.

"Saya lihat adik saya bergerak-gerak di dalam air. Saat itu ternyata korban sudah diterkam," ujar Darlin.

Kaget dan sempat berteriak, Darlin sempat berusaha menolong adiknya yang sudah dalam cengkeraman buaya. Dia sempat menarik selang alat selam tradisional yang digunakan adiknya, namun tali morfis itu putus.

"Setelah putus, adik saya saya lihat dibawa oleh buaya. Saya tak bisa buat apa-apa karena memang buayanya besar sekali," ujar Darlin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Ditemukan 2 Km dari Lokasi Awal

Warga di sekitar kejadian sempat mengabadikan momen setelah korban sudah tak bernyawa. Sekitar beberapa jam setelah korban diterkam buaya, beberapa warga berjaga di pinggiran muara.

"Kami tunggu buaya muncul. Karena buaya kan tidak langsung telan mangsanya," ujar Darwis warga di sekitar lokasi.

Benar saja, seekor buaya berukuran panjang dua meter lebih tiba-tiba muncul dari dasar sungai. Korban terlihat digigit di dalam mulut buaya dan dibawa berputar-putar mengelilingi sungai.

"Habis dikasi muncul di permukaaan, korban dibawa lagi ke dasar sungai. Begitu terus beberapa kali," tambah Darwis.

Beberapa warga malah sempat berteriak di lokasi kejadian saat melihat korban yang sudah tak bernyawa digigit dan dibawa berputar-putar oleh buaya. Namun, warga tak bisa berbuat apa-apa karena buaya jarang mendekat ke tepi sungai.

"Warga sudah siap dengan parang, tombak. Tapi jaraknya jauh," ujar Darwis.

Warga kemudian meminta oertooy tim SAR Kota Baubau. Dengan sebuah perahu karet, tim SAR yang dikabari beberapa jam setelah kejadian, langsung menurunkan personil dan melakukan pencarian di wilayah sungai.

Tim SAR yang melakukan pencarian sejak Jumat (12/4/2019) sore hingga Sabtu (13/4/2019) akhirnya berhasil menemukan korban. Darlan ditemukan sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian.

Korban ditemukan tim SAR pada Sabtu (13/4/2019) sekitar pukul 16.45 Wita dalam kondisi sudah tak bernyawa dan mengapung. Saat ditemukan pertama kali, bagian kepala dan punggung korban ditemukan mengapung di permukaan sungai.

"Korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Hasil ini setelah tim SAR dan dibantu TNI serta kepolisian dan anggota masyarakat melakukan pencarian terhadap korban selama sekitar sehari lebih," ujar Kepala Kantor SAR Kendari, Djunaidi.

Beruntung, bagian tubuh korban masih utuh saat dievakuasi keatas perahu karet tim SAR. Korban mengalami luka pada bagian paha, diduga karena digigit buaya.

"Saat ini, korban sudah dibawa kembali oleh tim SAR di Desa Kinapani, Kecamatan Lasalimu Selatan Kabupaten Buton untuk diserahkan kepada keluarga," pungkasnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.