Sukses

Polda Sulsel Siagakan Anjing K9 Antisipasi Gangguan Kamtibnas Saat Pemilu 2019

Khusus di wilayah Sulawesi Selatan sendiri, Polda Sulsel tak hanya menyiagakan sejumlah personil di daerah yang dikategorikan rawan terjadi konflik, juga menugaskan tim cyber memantau media sosial yang kerap dijadikan wadah untuk menebar ujaran kebencian.

Liputan6.com, Makassar - Penyelenggaraan Pemilu 2019 di Indonesia tinggal menghitung hari. Tepatnya digelar serentak pada tanggal 17 April 2019.

Institusi Kepolisian pun berupaya mengantisipasi adanya kemungkinan potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang bisa terjadi jelang maupun tepat pada pelaksanaan Pemilu 2019 nantinya.

Khusus di wilayah Sulawesi Selatan sendiri, Polda Sulsel tak hanya menyiagakan sejumlah personil di daerah yang dikategorikan rawan terjadi konflik, juga menugaskan tim cyber memantau media sosial yang kerap dijadikan wadah untuk menebar ujaran kebencian.

"Kita juga menyiagakan 9 ekor anjing terlatih milik Satuan K9 Direktorat Sabhara Polda Sulsel yang penempatannya di berbagai titik objek vital. Diantaranya Bandara, Pelabuhan dan kantor-kantor pemerintahan," ucap Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani via pesan singkat, Minggu (7/4/2019).

Jenis anjing K9 yang disiagakan, yakni anjing yang mampu mencium keberadaan bahan peledak, narkoba serta jenis anjing yang memiliki kemampuan mengurai massa yang mencoba mengganggu situasi kamtibmas.

"Jenis anjing K9 yang disiagakan untuk pengamanan Pemilu 2019 ini, yakni anjing anti bahan peledak, narkoba dan anti kerusuhan massa," terang Dicky.

Sementara personil yang dikerahkan dalam mengamankan seluruh tahapan [Pemilu](Pemilu 2019 ""), jumlahnya sekitar 12.000 personil.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gelar Pasukan

Tak hanya itu, bantuan pengamanan juga datang dari TNI dan instansi terkait lainnya. Dimana prajurit TNI yang diturunkan membantu pengamanan Pemilu sebanyak 10.000 orang dan instansi terkait lainnya sebanyak 5.000 orang.

"Pengamanan pemilu kali ini lebih ekstra dibandingkan sebelumnya," kata Dicky.

Semua personil pengamanan telah dibagi sesuai dengan porsinya masing-masing. Ada yang penempatannya mengamankan situasi kamtibmas di tiap-tiap tempat pemungutan suara (TPS) pada hari pencoblosan, juga ada yang ditempatkan menjaga objek-objek vital yang dimaksud.

"Jumlahnya itu sekitar 27 ribu personel pengamanan. Akan ada bagian-bagian pengamanan, kalau di dalam di sekitar TPS itu yang berjaga anggota. Di bagian luar ada satu anggota TNI dan anggota itu hanya back-up anggota kepolisian," jelas Dicky.

Pelaksanaan Pemilu 2019 secara serentak yang digelar 17 April 2019 diketahui meliputi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Provinsi) dan pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tingkat Kabupaten Kota (DPRD Kabupaten/Kota).

Khusus pemilihan Presiden dan Wakil Presiden hanya diikuti oleh dua pasangan calon yakni pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang berada pada nomor urut 1 dan nomor urut 02 ada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.