Sukses

Polda Jatim Periksa Teman Dekat Guru Tari Korban Mutilasi

Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur mengambil alih kasus mutilasi Budi Hartanto dan langsung memeriksa 12 orang saksi.

Liputan6.com, Surabaya - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) mengambil alih kasus mutilasi Budi Hartanto (27), seorang guru tari yang ditemukan tewas dalam koper di daerah Blitar. Sebanyak 12 orang saksi langsung diperiksa termasuk teman dekat korban.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Barung Mangera kepada Liputan6.com mengatakan, Subdit Jatanras Ditreskrimum terjun langsung mengambil alih dugaan kasus mutilasi karena TKP penemuan mayat tersebut berada di wilayah perbatasan Blitar dan Kediri.

"Ada dua kemungkinan pembunuhan terjadi di Blitar atau bisa juga di Kediri, jadi ada dua lokasi dalam kasus ini," tutur Barung, Jumat (5/4/2019).

Barung menjelaskan, perlu koordinasi langsung dari Polda terhadap dua wilayah hukum ini. Jadi, proses penyelidikan juga semakin cepat, dan upaya kasus ini bisa segera terungkap.

"Kasus ini menang harus ditangani secara cepat, sebab media sudah menyiarkan beritanya. Khawatir pelaku melarikan diri atau membuang barang bukti," katanya.

Barung menyampaikan, ada beberapa hal yang belum dipublikasikan untuk kepentingan pengungkapan kasus mutilasi ini. Dan, masalah ini harus dihormati demi pengungkapan kasus.

"Saat ini kami hanya memeriksa 12 orang saksi, termasuk orang-orang terdekat korban. Sedangkan informasi yang lainnya mengenai kasus ini masih belum bisa kami sampaikan karena masih dalam proses pengungkapan," ujar Barung.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Membawa Sejumlah Uang

Sebelumnya, Budi Hartanto (27) warga Kota Kediri, yang berprofesi sebagai guru tari ditemukan tewas di dalam koper yang ditemukan di semak-semak dekat sungai di Desa Karanggondang Kecamatan Udan Awu, Blitar, Jawa Timur. Sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat pamitan kepada keluarganya pada Selasa 2 April 2019.

Informasi yang didapat dari pihak keluarga, saat meninggalkan rumah, korban membawa sejumlah nominal uang dalam jumlah cukup banyak dan sebuah laptop. Korban kemudian pergi meninggalkan rumah dengan naik sepeda motor pada Selasa malam pukul 22.55 WIB, dan sempat aktif membuka medsos Whatsapp grup pertemanan antar guru.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.