Sukses

Perampok Sadis di Gorontalo Sempat Masuk Kerja Usai Jalani Aksi

Pelaku perampokan sadis ternyata tukang kunci yang selama ini bekerja di depan rumah korban.

Liputan6.com, Gorontalo - Pelaku perampokan sadis bernisial K yang telah membunuh dua anggota  keluarga Yohanes Pangkong akhirnya berhasil ditangkap polisi dari Polres Gorontalo Kota. Penangkapan itu sekaligus membuka fakta baru bahwa pelaku ternyata berprofesi sebagai tukang kunci yang selama ini bekerja di depan rumah korban.

Dari fakta itu polisi menyakini, aksi perampokan sadis sudah direncanakan pelaku.

"Sudah digambar oleh yang bersangkutan (pelaku), karena yang bersangkutan memang bekerja di depan rumah tempat kejadian perkara," kata AKBP Robin Lumba Raja, Kapolres Gorontalo Kota, akhir pekan kemarin.

Robin juga mengungkapkan, usai melakukan aksi perampokan sadis pelaku bahkan masih sempat masuk kerja. Barulah di hari kedua setelah kejadian, pelaku yang diketahui pernah dihukum atas kasus narkoba itu hilang dan melarikan diri ke Sulawesi Selatan.

"Dua hari, karena waktu kejadian pelaku masih masuk kerja membuat kunci," imbuhnya.

Terungkapnya identitas K sebagai pelaku pembunuhan menurut AKBP Robin didasarkan pada pengumpulan barang bukti terutama rekaman CCTV. Polisi juga melakukan pemeriksaan saksi-saksi di sekitar TKP. Selain itu, salah satu korban juga mengenali pelaku sebagai orang yang selama ini bekerja di depan rumahnya sebagai tukang kunci.

"Kita mendapat titik terang, ada salah satu warga yang sangat mengenali pelaku dari pakaiannya. Ini semakin dipertegas saat kami membawa bukti foto ke ibu Imelda (korban). Di situ akhirnya kita kantongi 100 persen identitasnya dan melakukan pengejaran terhadap pelaku," urainya.

Pengejaran untuk menangkap pelaku bekerjasama dengan Polda Sulawesi Selatan dan Densus 88. Hal itu dilakukan karena dari pengolahan data yang dilakukan oleh kepolisian Gorontalo, pelaku diketahui berada di daerah tersebut.

"Alhamdulillah, dalam waktu empat hari. Tanggal 22 Maret 2019, pelaku bisa kami tangkap dan kita bawa ke sini untuk diproses lebih lanjut," kata AKBP Robin.

Sebelumnya, satu keluarga menjadi korban penikaman setelah memergoki pelaku perampokan di rumah mereka pada Senin dinihari 18 Maret 2019 lalu. Dua orang tewas, yaitu Sintiawati Hariono (70) dan Simon Pangkong (49) sedangkan Yohanes Pangkong (80) dan Imelda Pangkong (46) berhasil selamat dan kini menjalani perawatan di rumah sakit.  

Pelaku perampokan sadis sendiri berhasil ditangkap polisi saat bersembunyi di rumah kerabatnya di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.