Sukses

Tim Satgas Mengawal Kepulangan Ribuan Warga Balingga Papua dari Ancaman KKB

Aksi dari KKB pimpinan Porum Okiman Wenda sudah sangat meresahkan masyarakat dan menghambat kemajuan pembangunan di Balingga yang sedang digalakkan oleh pemerintah kabupaten(pemkab) Lanny Jaya.

Liputan6.com, Jayapura - Kepala kepolisian daerah (Kapolda) Papua, Irjen Pol Martuani Sormin menegaskan bahwa seribuan lebih warga Balingga yang mengungsi takut dilukai oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Porum Okiman Wenda sudah kembali.

"Iya, mereka semua terganggu dengan KKB," katanya di Kota Jayapura, Minggu (24/3/2019) menjawab pesan singkat Antara terkait kembalinya 1.051 warga Balingga dari pengungsiannya.

Menurut dia, aksi dari KKB pimpinan Porum Okiman Wenda sudah sangat meresahkan masyarakat dan menghambat kemajuan pembangunan di Balingga yang sedang digalakkan pemerintah kabupaten (pemkab) Lanny Jaya.

Sehingga berujung terjadinya pengungsian warga dari sejumlah kampung dari distrik Balingga.

"Warga ini terganggu akibat kontak tembak kelompok KKB pimpinan Porum Okiman Wenda dengan aparat keamanan," katanya.

Pada awal November 2018, KKB pimpinan Porum Okiman Wenda menembak mati seorang tukang ojek di Balingga.

Sehari kemudian, aparat keamanan (TNI dan Polri) yang hendak mengevakuasi jenazah tukang ojek ditembak oleh KKB tersebut.

Dampak dari ini, ribuan warga dikabarkan mengungsi ke sejumlah kampung dan distrik tedekat dari Balingga.

Hingga pada Kamis (21/3), sebanyak 1.051 warga Balingga yang mengungsi kembali setelah pemkab Lannya Jaya dibantu aparat Polri dan TNI lewat satuan tugasnya mengajak mereka.

Apalagi dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan pesta demokrasi pemilihan presiden dan legislatif pada 17 April 2019.

"Yang jelas pengungsi kembali pada Kamis (21/3) itu warga Balingga, kabupaten Lanny Jaya yang mengungsi saat ada pembunuhan tukang ojek pada November 2018," kata Sekda Lanny Jaya Christian Sohilait lewat telepon seluler.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.