Menyusuri Indahnya Pagi di Sungai Bone dengan Rakit Bambu

Menikmati Arung Rakit Dengan Menyusuri Sungai Bone — Peserta menyusuri sungai Bone menggunakan rakit tradisional di Gorontalo, Sabtu (23/3). Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat Bonebol untuk bisa menjaga kelestarian sungai. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)

Liputan6.com, Gorontalo - Bagi Anda yang pernah datang ke Gorontalo, pasti tau dengan sungai Bone, sungai yang terletak di Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), Gorontalo ini memiliki daya tarik tersendiri.

Salah satu sungai terbesar di Kabupaten Bonebol ini meghadirkan panorama alam yang indah. Apalagi menyusurinya dengan rakit tradisional yang terbuat dari bambu.

Suara kicauan burung menjadi pemantik semangat dan menenangkan hati, terlebih saat gundah gulana.

Seperti halnya yang disampaikan oleh Bupati Bone Bolango, Hamim Pou saat membuka Event Wisata Arung Rakit di Bantaran Sungai Bone. Ia mengajak kepada seluruh masyarakat agar selalu menjaga kelestarian sungai.

"Jangan jadikan sungai sebagai area belakang dalam artian jangan menjadi tempat pembuangan sampah dan lain-lain yang bisa mencemari sungai," katanya.

"Jadikan sungai merupakan area depan kita yang perlu kita jaga bersama kelestariannya. Melalui event ini mudah-mudahan masyarakat akan sadar tentang pentingnya pelestarian alam terutama sungai," ajak Bupati.

Salah satu pengunjung, Wiranto Maadi mengatakan, sepanjang mengarungi sungai ini, ia benar-benar merasakan keindahan alam.

"Udara segar lebih dulu menyapa kami saat rakit mulai di lepas, ditambah lagi dengan pemandangan alam yang masih asri sepanjang sungai membuat hati tenang kepenatan seketika lepas," ungkapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Tengah melakukan survei wisata air di lereng Gunung Merbabu, Magelang, Jawa Tengah, 12 pemandu wisata terseret banjir Sungai Gono.