Sukses

Alat Vital Seismograf untuk Memantau Gempa di Gunung Papandayan Hilang

Saat ini seismograf dinilai mampu mencatat dengan akurat hasil dari pengukuran oleh seismometer, untuk selanjutnya digunakan untuk menentukan magnitundo gempa.

Liputan6.com, Garut - Empat dari lima alat seismograf berupa iccu dan solar panel, yang digunakan pemantauan aktifitas Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat raib. Akibatnya para petugas terpaksa melakukan pemantauan secara visual.

Momon, salah satu Staf Pos Pengamatan Gunung Papandayan Cisurupan Garut mengatakan, kejadian raibnya alat seismograf yang ditanam di dalam tanah itu sudah berulang kali sejak 2016 lalu.

"Kami sudah berulang kali melaporkan ke pihak kepolisian tetapi belum ada titik terang," ujarnya beberapa waktu lalu.

Menurutnya, sejak pengelolaan Cagar Alam Gunung Papandayan dikelola pihak swasta, kasus pencurian alat seismograf semakin menjadi.

"Sebelum dikelola oleh pihak swasta atau masih dibawah kewenangan BKSDA, alat pemantau seismograf aman-aman saja," ujar dia.

Namun sejak 2016 lalu, atau tepatnya sejak pengelolaan beralih ke pihak swasta alat itu menjadi sering hilang. "Kemungkinan posisi seismograf tersebut menjadi terbuka dan mudah diketahui oleh masyarakat," ujar dia. 

Momon menyatakan, alat tersebut terbilang mahal, sehingga dari kehilangan 4 unit alat tersebut, lembaganya mengalami kerugian hingga Rp 400 juta rupiah. "Untuk sementara kami terpaksa melakukan pengamatan secara visual saja," kata dia.

Lembaganya masih mengkaji untuk memasang kembali alat tersebut, di tengah kekhawatiran kasus serupa kembali tejadi.

"Selain mahal juga khawatir terjadi sebelum ditemukan pelakunya yang mencuri alat vital seismograf bencana tersebut," kata dia.

Seperti diketahui Seismometer dikenal sebagai alat untuk mengukur getaran dari gempa. Sedangkan alat untuk mencatat getaran gempa disebut seismograf atau seismogram. Seismometer dan seismograf adalah dua alat yang tidak dapat dipisahkan.

Seismometer memanfaatkan sifat sensitif dari seismogram terhadap getaran dari gelombang seismik. Untuk selanjutnya seismograf, memberikan gambaran melalui gambar berbentuk seperti gelombang.

Saat ini seismograf dinilai mampu mencatat dengan akurat hasil dari pengukuran oleh seismometer, untuk selanjutnya digunakan untuk menentukan magnitundo gempa.

Selain itu, seismograf mampu mencatat lokasi dari titik pusat gempa, sesuai hasil dari seismometer.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.